Rosan Sebut Kemenangan Trump Bakal Pengaruhi Investasi Global

7 November 2024 17:18 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani bersiap menghadiri rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani bersiap menghadiri rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi sekaligus Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Roeslani, menanggapi dampak potensi terpilihnya kembali Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat terhadap iklim investasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rosan mengatakan, iklim investasi di Indonesia tetap stabil meski Trump dikenal dengan kebijakan proteksionisnya yang mendukung pendekatan America First.
"Investasi kita enggak menurun. Stabil, tidak mengalami penurunan selama 10 tahun terakhir," kata Rosan kepada wartawan di Sentul International Convention Center (SICC), Kamis (7/11).
Meski begitu, Rosan mencermati kemungkinan kebijakan Trump yang lebih tegas terhadap China. "Trump ini akan mendorong America First. Dia pasti akan lebih tough ke China. Ini akan mempengaruhi ke China kan bisa ada pengaruh ke kita juga," ungkap Rosan.
Mengenai investasi di sektor energi baru terbarukan (EBT), Rosan menegaskan bahwa tren investasi di energi bersih adalah suatu keharusan bagi negara-negara di dunia. Termasuk Amerika Serikat dan China.
ADVERTISEMENT
Ia menyebut, EBT bukan hanya sekadar investasi, melainkan langkah penting dalam mencapai komitmen emisi karbon yang netral.
"Kalau EBT harus dilihat bukan investasi, tapi ini memang sudah tren dan keharusan semua negara, untuk berinvestasi di clean energy," jelas Rosan.
Ia juga menambahkan bahwa perusahaan besar asal AS, seperti Exxon, sudah menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi dalam teknologi energi bersih carbon capture.
"Saya bertemu dengan Exxon, mereka mau investasi yang berhubungan dengan carbon capture, clean energy," kata dia.