Rosan Siapkan Antisipasi Kebijakan Tarif Impor Trump

10 Februari 2025 16:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani di Hotel Four Season Jakarta, Senin (10/2/2025). Foto: Ghifari/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Rosan Perkasa Roeslani dan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Kamdani di Hotel Four Season Jakarta, Senin (10/2/2025). Foto: Ghifari/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, buka suara mengenai kebijakan tarif impor oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
ADVERTISEMENT
Rosan akan melakukan penyesuaian kebijakan apabila dibutuhkan sebagai respons dari kebijakan tarif impor tersebut agar dapat memitigasi risiko ke depannya.
“Nah ini salah satu peran dari kami kementerian investasi dan BKPM adalah bagaimana kita ini proaktif gitu, kita gak bisa hanya duduk saja di sini tanpa kita proaktif, karena kembali lagi negara-negara ASEAN kita, tetangga kita aja kan juga proaktif gitu,” ujar Rosan di Four Season Hotel Jakarta, Senin (10/2).
Menurut Rosan, penyesuaian kebijakan penting dilakukan untuk menjaga dan meningkatkan daya saing ekonomi nasional hingga menciptakan lapangan pekerjaan di Indonesia.
“Kalau kita memang harus melakukan penyesuaian dari segi kebijakan ya kita lakukan. Selama itu memang meningkatkan competitiveness kita dan yang paling penting ujungnya, yang saya sampaikan adalah penciptaan lapangan pekerjaan yang berkualitas,” kata Rosan.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Presiden AS Donald Trump mengumumkan akan mengenakan tarif 25 persen untuk impor baja dan aluminium dari semua negara. Namun, ia tak menyebutkan kapan tarif bea masuk tersebut akan berlaku.
Dilansir Bloomberg, Senin (10/2), Trump juga akan mengumumkan tarif timbal balik ke negara-negara yang mengenakan pajak impor AS pada minggu ini. Menurut Trump, tarif ini tak akan langsung berlaku, bisa saja mulai dikenakan pada Selasa atau Rabu, atau setelahnya.
Tarif 25 persen untuk impor baja dinilai dapat berimbas ke bisnis energi AS, dari pengembang angin hingga pengebor minyak, yang bergantung pada jenis baja khusus yang tidak bisa dibuat di AS.
Namun pada masa jabatan pertama Trump, beberapa perusahaan minyak memperoleh pengecualian tarif.
ADVERTISEMENT
Trump juga tidak merinci apakah tarif tersebut juga berlaku untuk Meksiko dan Kanada. Kedua negara tersebut merupakan pemasok logam utama bagi AS.
Pekan lalu, Trump mengenakan tarif 10 persen pada barang-barang China. Beijing juga mengumumkan tindakan balasan yang dijadwalkan berlaku akhir bulan ini, dengan cakupan yang lebih terukur, hanya menargetkan barang impor dari AS senilai USD 14 miliar pada tahun 2024.
Hal tersebut menandai pendekatan yang lebih hati-hati dari China dibandingkan pada masa jabatan pertama Trump, ketika dua ekonomi terbesar dunia itu saling membalas pungutan perdagangan selama bertahun-tahun. Pasar akan mengamati untuk melihat apakah kedua negara dapat mencapai kesepakatan sebelum pungutan China terhadap AS berlaku pada 10 Februari.