Rosan Ungkap Arahan Prabowo soal Danantara

4 Desember 2024 13:58 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani bersiap menghadiri rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM Rosan Roeslani bersiap menghadiri rapat yang dipimpin Presiden Prabowo Subianto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/10/2024). Foto: Hafidz Mubarak/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengaku mendapat arahan dari Presiden Prabowo Subianto membantu penyiapan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).
ADVERTISEMENT
Rosan mengungkapkan, dalam tiga minggu terakhir dirinya diminta untuk membantu dalam supervisi pembentukan Danantara. Sebab, Danantara ini merupakan salah satu rencana besar dari Prabowo di masa pemerintahannya. Sehingga Danantara ini dapat terbentuk sesuai dengan aturan yang berlaku.
"Supaya Danantara ini bisa berjalan dengan baik, dengan benar, itu yang dimintakan kepada saya. Karena untuk memastikan rencana besar ini implementasinya benar-benar. Penekanan dari beliau adalah aturannya itu harus diikuti," kata Rosan dalam rapat kerja bersama Komisi XII DPR RI, dikutip Rabu (4/12).
Rosan menyampaikan, tujuh perusahaan BUMN yang menjadi bagian terbentuknya Danantara ini mayoritas sudah perusahaan publik. Oleh karena itu, harus mengikuti aturan dari pasar modal.
"Kemudian aturan-aturan lainnya yang kita mesti pastikan," kata Rosan.
ADVERTISEMENT
Rosan pun menyatakan pembentukan Danantara ini masih berjalan. Ia optimis terbentuknya lembaga ini akan menjadi salah satu capaian terbesar di Indonesia.
Menurutnya, Danantara ini akan menjadi kekuatan bagi RI baik dari sisi pendanaan, penciptaan lapangan pekerjaan, hingga tata kelola perusahaan yang baik.
"Saya yakin sekali ini akan menjadi suatu pencapaian dari Indonesia yang sangat besar. Karena ini akan membangun kekuatan kita sendiri. Membangun kekuatan kita sendiri. Baik dari segi pendanaan, penciptaan lapangan pekerjaan, tata kelola perusahaan yang baik, dan kita akan bisa lebih mandiri," tuturnya.