Rosan Ungkap Danantara Ambil Alih Pengelolaan GBK: Jadi Ikon Baru Jakarta

29 April 2025 15:03 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto udara kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025). Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Foto udara kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (10/1/2025). Foto: Iggoy el Fitra/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
CEO Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara), Rosan Roeslani, menjelaskan alasan pengalihan pengelolaan kawasan Gelora Bung Karno (GBK) dari Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg) ke Danantara.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan catatan Rosan, aset yang kini dikelola Danantara telah mencapai angka fantastis, yakni lebih dari USD 982 miliar atau sekitar Rp 16.203 triliun (kurs Rp 16.200).
“Aset di GBK sangat-sangat besar seperti yang kita lihat," ujar Rosan usai ditemui saat acara BSI Global Islamic Finance Summit 2025 di Jakarta, Selasa, (29/4).
Rosan mengatakan bahwa tingkat pemanfaatan, return of asset, dan return of investment dari GBK masih sangat terbatas. Ia juga menilai bahwa hingga saat ini belum ada pihak yang secara khusus fokus mengembangkan kawasan tersebut.
“Jadi kita akan melakukan evaluasi secara menyeluruh untuk kita tingkatkan, baik secara value-nya nilainya itu sangat-sangat besar,” ucap Rosan.
Rosan menambahkan bahwa selama ini dampak ekonomi dari kawasan GBK terhadap masyarakat masih tergolong kecil. Karena itu, ia menilai pengelolaan baru ini bertujuan untuk meningkatkan manfaat langsung bagi masyarakat.
CEO Danantara Rosan Roeslani ditemui di Graha CIMB Niaga, Jakarta Selatan pada Senin (24/3/2025). Foto: Argya Maheswara/kumparan
“Itu juga bagaimana nanti kalau sudah di Danantara GBK ini kehadirannya bisa masyarakat lebih merasakan lagi. Ini PR yang sangat besar, tapi kita akan lakukan sehingga GBK akan jadi ikon baru bagi Jakarta,” ujar Rosan.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, kawasan GBK memang tengah dalam proses konsolidasi untuk dimasukkan ke dalam aset yang dikelola Danantara. Rosan menyebut bahwa pengelolaan aset tersebut akan dilakukan secara terencana dan terukur, dengan tujuan menghasilkan imbal hasil optimal serta memenuhi tolok ukur standar internasional.
“GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara,” katanya.
Saat ini, total nilai aset yang dikelola oleh Danantara telah menembus lebih dari USD 982 miliar. Nilai tersebut belum termasuk kawasan GBK yang juga direncanakan menjadi bagian dari portofolio investasi Danantara.