Rudiantara Nilai Startup Tak Bakal Lagi Jor-joran Bakar Uang

27 Desember 2022 19:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Mantan Menkominfo, Rudiantara. Foto: Aulia Rahman/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Mantan Menkominfo, Rudiantara. Foto: Aulia Rahman/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Steering Committee Indonesia Fintech Society (IFSOC), Rudiantara, mengakui perusahaan rintisan atau startup melakukan strategi bakar uang (burn rate) demi mengakselerasi bisnisnya. Hal itu membuat perusahaan banyak mengeluarkan modal tanpa mendapat keuntungan.
ADVERTISEMENT
Rudiantara mengatakan bakar uang merupakan promosi yang umum dilakukan oleh sebuah startup. Meski begitu, ia merasa bakar uang yang secara jor-joran tidak lagi banyak dilakukan.
"Kalau bakar uang menurut saya promosi tetap ada, tapi bakar uang jor-joran sudah mulai dikatakan menurun banyak," ujar Rudiantara dalam Media Briefing IFSOC - Catatan Akhir Tahun 2022 Fintech dan Ekonomi Digital, Selasa (27/12).
Rudiantara yang juga pernah menjadi Menkominfo melihat terjadi penurunan promosi yang dilakukan oleh sejumlah fintech atau startup pada tahun ini dibandingkan di 2019. Menurutnya, kondisi investor baik secara global maupun di dalam negeri telah berfokus pada investasi yang keuntungannya jelas.
"Orientasi kepada cash flow, ebitda positif kalau bisa profitability," kata Rudiantara.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah pendanaan tahun 2022 mengalami kenaikan sebesar 8,4 persen secara tahunan atau year on year (yoy) dengan nilai sebesar USD 1,42 triliun dengan jumlah deal yang menurun. Angka tersebut mengalami peningkatan dari USD 22,9 juta per deal pada 2021 menjadi USD 34,6 juta per deal di tahun 2022.
"Kita lihat tahun 2022 walaupun jumlah dealsnya lebih sedikit dibandingkan 2021, tetapi jumlah absolut dana yang diinvestasi masih sedikit lebih besar daripada 2021. Ini terjadi pada startup yang seri pendanaan lebih tinggi," ungkap Rudi.