Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Rugi EBITDA Disesuaikan GOTO On Track Menuju Target Break-Even, Ini Kata Analis
31 Juli 2024 9:45 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Penurunan kerugian ini semakin membaik pada kuartal terakhir atau 3 bulanan. Rugi adjusted EBITDA tergerus 94,2 persen secara YoY menjadi Rp 70 miliar di kuartal II 2023.
Mengacu laporan keuangan GOTO, penurunan kerugian itu berhasil terjadi seiring dengan pendapatan bersih perusahaan yang naik 12,4 persen menjadi Rp 7,73 triliun dari pendapatan semester I-2023 sebesar Rp 6,88 triliun.
Peningkatan pendapatan terbesar dari jasa pinjaman yang melesat 661,5 persen menjadi Rp 667 miliar. Kemudian jasa pengiriman mencatatkan pendapatan sebesar Rp 2,66 triliun, melesat 174,1 persen secara tahunan.
Adapun pos imbalan jasa masih mencatatkan pendapatan tertinggi yakni Rp 2,93 triliun, berikutnya imbalan iklan Rp 339 miliar, imbalan jasa e-commerce (dari Tokopedia) sebesar Rp 267 miliar.
ADVERTISEMENT
Selain pendapatan yang naik, GOTO juga berhasil menekan sejumlah beban. Jumlah biaya dan beban mampu dipangkas sebesar 27,2 persen menjadi Rp 9,46 triliun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 12,99 triliun.
Penurunan beban terbesar yakni dari beban penjualan dan pemasaran yang bisa diturunkan hingga 56,1 persen menjadi Rp 1,45 triliun dari Rp 3,29 triliun. Berikutnya insentif kepada pelanggan juga turun 58,4 persen menjadi Rp 2,7 triliun dari sebelumnya Rp 6,52 triliun.
Ini Kata Analis
Analis MNC Sekuritas, Rudy Setiawan menilai, bahwa pencapaian pada kuartal II-2024 membuktikan bahwa GOTO on the track mencapai break even atau titik impas adjusted EBITDA grup. "GOTO Kembali berhasil untuk terus mempertahankan pertumbuhan yang sehat sambil meningkatkan profitabilitas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Abdul Azis, Analis Kiwoom Sekuritas menyoroti setelah melakukan dekonsolidasi Tokopedia, GOTO berhasil mengembangkan unit yang tersisa, seperti GoTo Financial (GTF). Lini bisnis finansial dari GOTO Ini berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan tertinggi berkat ekspansi produk buy now pay later serta pinjaman tunai.
"Produk pinjaman Gopay memiliki margin yang tinggi serta biaya yang efisien. Dengan ekspansi volume hanya menunggu tinggal waktu saja lini bisnis ini bakal jadi motor profitabilitas dari GOTO.
Azis menilai, kinerja GTF layak untuk dipantau karena beberapa sinergi GOTO dan TikTok diprediksi akan membuahkan hasil dalam waktu singkat. TikTok yang memiliki lebih dari 100 juta pengguna aktif di Indonesia, telah menjadi mitra utama GOTO setelah berinvestasi di Tokopedia.
ADVERTISEMENT
Yang terbaru, GTF telah menyediakan produk BNPL di ShopTokopedia yang bisa diakses melalui aplikasi TikTok. Produk GoPay Later ini menawarkan limit hingga Rp10 juta dengan tenor mulai dari 1, 3, 6, dan 12 bulan. Hal ini melengkapi layanan BNPL yang sudah bisa diakses melalui aplikasi Gojek, Tokopedia, maupun Gopay.
Belum sepekan berselang, GTF uga meluncurkan aplikasi GoPay Merchant, sebagai salah satu strategi dalam mengakuisisi pelaku UMKM yang menginginkan kemudahan pembayaran secara digital. Keunggulan Utama dari GoPay Merchant adalah pelaku UMKM dengan mudah mendaftarkan layanan QRIS untuk usahanya.
GTF juga telah melakukan spin off aplikasi GoPay dari aplikasi Gojek. Hingga akhir Juni 2024, aplikasi GoPay telah didownload lebih dari 30 juta kali, yang mencerminkan pertumbuhan yang kuat pada sisi customer.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini