Rupiah Anjlok, BI Siap Lakukan Intervensi Pasar

17 November 2024 15:00 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas melayani penukaran uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (17/4/2024). Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga menembus Rp16.250 ribu per dolar AS pada Rabu (17/4/2024). Foto: Sulthony Hasanuddin/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Petugas melayani penukaran uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Rabu (17/4/2024). Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) hingga menembus Rp16.250 ribu per dolar AS pada Rabu (17/4/2024). Foto: Sulthony Hasanuddin/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar Amerika Serikat berada di level Rp 15.862 pada penutupan perdagangan Jumat (15/11). Berdasarkan data Bloomberg, rupiah tercatat melemah sebesar 12 poin atau 0,08 persen terhadap Dolar AS.
ADVERTISEMENT
Pelemahan ini terjadi di tengah penguatan indeks dolar AS (DXY) yang terus berlanjut. Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI), Edi Susianto, mengatakan sejumlah sentimen global masih menjadi faktor pendorong penguatan dolar AS.
Termasuk dampak dari terpilihnya Donald Trump sebagai presiden dan rilis data ekonomi AS yang menunjukkan ketahanan ekonomi yang cukup kuat.
"Ekonomi AS masih cukup resilien, masih terjadi sampai saat ini," kata Edi kepada kumparan, Minggu (17/11).
Edi menilai pernyataan terakhir dari Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang dipersepsikan oleh pelaku pasar cenderung hawkish [mengawasi inflasi dengan cermat], juga berkontribusi pada penguatan DXY.
Berdasarkan catatan Edi, pergerakan mata uang di negara-negara emerging market Asia cenderung melemah terhadap Dolar AS pada sesi pembukaan perdagangan. Namun, memasuki sesi siang, pelemahan nilai tukar mata uang negara-negara EM mulai menunjukkan penguatan.
ADVERTISEMENT
Edi menyebut, BI akan terus memantau pergerakan pasar dan siap melakukan intervensi untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah.
"Tentu BI terus mengawal dengan masuk pasar melalui triple intervention untuk menjaga confidence market. Supply valas oleh pelaku pasar masih terjadi di market," tandasnya.