Rupiah Anjlok ke Rp 16.307 per Dolar AS, BI Pastikan Intervensi

19 Desember 2024 14:56 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024).  Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
zoom-in-whitePerbesar
Petugas menunjukkan uang pecahan dolar AS dan rupiah di Bank Mandiri, Jakarta, Jumat (11/10/2024). Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS kian melemah. Berdasarkan data Bloomberg hari ini pukul 14.47 WIB, rupiah menyentuh Rp 16.307 per dolar AS atau melemah 210 poin (1,3 persen).
ADVERTISEMENT
Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto mengatakan, terpuruknya rupiah karena pasar merespons keputusan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), yang memangkas suku bunga acuan 25 basis poin. Tak hanya itu, The Fed juga memberikan sinyal akan memangkas lagi suku bunga acuan sebanyak dua kali di tahun depan.
"Kami melihat kondisi nilai tukar rupiah dan nilai tukar negara lainnya secara umum sebagai dampak dari keputusan dan arah kebijakan Fed semalam," ujar Edi kepada kumparan, Kamis (19/12).
Dia memastikan, BI menjaga stabilitas rupiah melalui intervensi dengan masuk ke pasar keuangan domestik. Intervensi dilakukan di pasar spot, pasar forward non-deliverable domestik, dan pasar obligasi pemerintah untuk menjaga kepercayaan pasar.
ADVERTISEMENT
"BI tentu terus mengawal dengan masuk pasar," jelasnya.
Terpuruknya nilai tukar siang ini melebihi asumsi pemerintah dalam APBN 2025 yang menetapkan rentang kurs rupiah Rp Rp 16.000 per dolar AS.
Pagi tadi saat pembukaan perdagangan, nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS atau berada di Rp 16.238. Melemah 141 poin atau 0,88 persen.