Rupiah Anjlok ke Rp 16.595 per Dolar AS, Nyaris seperti Krisis 1998

Petugas menyusun yang dolar AS dan rupiah di Bank Syariah Indonesia (BSI), Bekasi, Jawa Barat, Jumat (21/2/2025). Nilai tukar rupiah (kurs) pada pembukaan perdagangan hari Jumat (21/2). Foto: ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah

Nilai tukar rupiah anjlok terhadap Dolar AS pada perdagangan Jumat (28/2). Berdasarkan data Bloomberg pukul 17:00 WIB, rupiah merosot 141,50 poin (0,86 persen) ke Rp 16.595 per Dolar AS.

Kinerja rupiah hari ini menjadi yang terburuk, hampir dekati posisi saat krisis 1998. Mengutip data Trading Economics, nilai tukar rupiah pernah menyentuh level Rp 16.950 per Dolar AS pada Juni 1998.

Rupiah juga pernah terjun bebas saat pandemi COVID-19. Pada 23 Maret 2020, nilai tukarnya sempat sentuh Rp 16.575 per Dolar AS.

Tidak hanya rupiah. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) juga ambruk. Pada penutupan perdagangan sore ini, IHSG ditutup turun 214,851 poin (3,31 persen) ke posisi 6.270,597. Indeks LQ45 ditutup turun 27,765 poin (3,80 persen) ke 703,627.

Sebanyak 91 saham naik, 555 saham turun, dan 146 saham stagnan. Frekuensi saham ditransaksikan sebanyak 1.267.914 juta kali dengan total volume perdagangan sebanyak 21,901 miliar saham senilai Rp 20,624 triliun.