Rupiah dan IHSG Terus Melemah dalam Sepekan

Karyawan melintas di dekat layar pergerakan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (11/3). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan Rupiah terus mengalami pelemahan pekan ini tanggal 24 Februari-28 Februari 2025.

Pada perdagangan awal pekan, Senin (24/2) IHSG berakhir di zona merah pada penutupan perdagangan, usai Presiden Prabowo Subianto meluncurkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). IHSG ditutup turun 53,400 poin (0,78 persen) ke posisi 6.749,6.

Awal pekan ini, nilai tukar rupiah menguat 35,00 poin (0,21 persen) di Rp 16.278 terhadap dolar AS.

Esok harinya, IHSG kembali turun 162,513 poin (2,41 persen) ke posisi 6.587,087. Rupiah juga turut melemah 443,5 poin (0,27 persen) ke 16.321,5 pada Selasa (25/2).

Kemudian sempat berakhir membaik pada perdagangan Rabu (26/2) terbawa sentimen peluncuran Bank Emas.

Usai Presiden Prabowo meresmikan layanan Bank Emas yang ada di Pegadaian dan BSI, IHSG ditutup naik 19,090 poin (0,29 persen) ke posisi 6.606,178.

Namun, rupiah kian melemah 21,50 poin (0,13 persen) ke 16.392 per Dolar AS.

Pada hari berikutnya, bursa saham kembali merah. IHSG ditutup turun 120,729 poin (1,83 persen) ke posisi 6.485,448 pada perdagangan Kamis (27/2). Tren pelemahan rupiah masih juga terus terjadi hingga pagi pada Kamis (27/2).

Mengutip data Bloomberg, kurs rupiah terhadap dolar AS pada pukul 09.04 WIB berada di Rp 16.385 atau melemah 5 poin (0,03 persen).

Pada Jumat (28/2), IHSG ditutup turun 214,851 poin (3,31 persen) ke posisi 6.270,597. Indeks LQ45 ditutup turun 27,765 poin (3,80 persen) ke 703,627.

Nilai tukar rupiah juga anjlok terhadap Dolar AS pada perdagangan Jumat (28/2). Berdasarkan data Bloomberg pukul 17:00 WIB, rupiah merosot 141,50 poin (0,86 persen) ke Rp 16.595 per Dolar AS.