Rupiah Melemah 0,84 Persen di November 2024, BI Pastikan Stabilitas Terjaga

20 November 2024 15:31 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang petugas menghitung pecahan Dolar AS dan Rupiah di kawasan Kwitang, Jakarta, Senin (18/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Seorang petugas menghitung pecahan Dolar AS dan Rupiah di kawasan Kwitang, Jakarta, Senin (18/11/2024). Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, mengatakan nilai tukar rupiah per 19 November 2024 melemah sebesar 0,84 persen dari bulan sebelumnya. Pelemahan nilai tukar tersebut diakibatkan oleh menguatnya mata uang dolar AS secara luas.
ADVERTISEMENT
“Pelemahan nilai tukar juga terjadi karena berbaliknya preferensi investor global dengan memindahkan alokasi portofolionya kembali ke AS pasca hasil pemilihan umum di AS,” kata Perry dalam konferensi pers di Kantor Pusat BI, Rabu (20/11).
Perry mengatakan, secara umum pelemahan nilai tukar rupiah tetap terkendali bila dibandingkan dengan level akhir Desember 2023 tercatat depresiasi sebesar 2,74 persen. Bahkan, pelemahan nilai tukar rupiah tercatat lebih kecil dibandingkan dengan pelemahan Dolar Taiwan, Peso Filipina, dan Won Korea yang masing-masing terdepresiasi sebesar 5,26 persen, 5,83 persen, dan 7,53 persen.
Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyimak pertanyaan wartawan dalam konferensi pers hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Jakarta, Rabu (16/10/2024). Foto: Aprillio Akbar/ANTARA FOTO
Perry juga optimistis, nilai tukar rupiah akan stabil ke depan. Didorong oleh komitmen BI dalam menjaga stabilitas nilai tukar, imbal hasil yang menarik, inflasi yang terkendali, serta prospek pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap positif.
ADVERTISEMENT
Bank Indonesia akan terus mengoptimalkan instrumen moneter. Termasuk memperkuat strategi operasi moneter pro-market melalui optimalisasi instrumen SRBI, SVBI, dan SUVBI untuk menarik aliran masuk investasi portofolio asing dan mendukung penguatan rupiah.
“Kebijakan nilai tukar Bank Indonesia terus diarahkan untuk menjaga stabilitas rupiah dari dampak menguatnya dolar AS secara luas,” pungkasnya.