Rupiah Menguat ke Rp 16.360 per Dolar AS, Analis Ungkap Penyebabnya

19 Juni 2024 11:01 WIB
ยท
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang Teller menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (7/1/2018). Rupiah ditutup menguat 1,26 persen menjadi Rp14.085 per satu Dolar AS. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Seorang Teller menghitung uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di Bank Mandiri, Jakarta, Senin (7/1/2018). Rupiah ditutup menguat 1,26 persen menjadi Rp14.085 per satu Dolar AS. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terpantau menguat pagi ini. Melansir data Bloomberg hari ini pukul 10.57 WIB, kurs rupiah berada pada level Rp 16.376 per dolar AS atau menguat 36 poin (0,22 persen) dibanding penutupan sebelumnya.
ADVERTISEMENT
Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan bahwa menguatnya rupiah ini dipengaruhi oleh adanya libur nasional pada hari Senin dan Selasa kemarin.
"Di Hari Senin-Selasa itu terjadi fluktuasi harga, dolar AS yang menguat, tetapi tadi malam dolar melemah cukup tajam, mungkin adanya statement-statement dari pejabat Bank Sentral Negara Bagian yang bisa saja mengatakan bahwa sudah saatnya Bank Sentral untuk menurunkan suku bunga," kata Ibrahim kepada kumparan, Rabu (19/6).
Ibrahim memperkirakan, nilai tukar rupiah akan berada di rentang Rp 16.345 sampai Rp 16.370 per dolar AS. Meski demikian, dia melihat adanya kemungkinan di besok dan seterusnya rupiah kembali melemah karena kondisi pasar yang masih belum kuat.
"Dalam transaksi rupiah dalam perdagangan di hari ini menguat bisa saja di hari-hari berikutnya akan melemah karena kondisi pasar yang masih belum kuat," kata Ibrahim.
ADVERTISEMENT