Rupiah Menguat, Rugi Kurs PLN Berkurang

27 November 2018 15:43 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dirut PLN, Sofyan Basir di kantor PLN pusat. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Dirut PLN, Sofyan Basir di kantor PLN pusat. (Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan)
ADVERTISEMENT
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) belakangan ini sudah meninggalkan level Rp 15.000. Siang ini,data perdagangan Reuters, nilai tukar berada di angka Rp 14.489 per USD.
ADVERTISEMENT
Menguatnya rupiah, diakui Direktur Utama PT PLN (Persero) Sofyan Basir membuat rugi kurs perusahaan berkurang. Kinerja keuangan perusahaan memang sangat terpengaruh pada turun naiknya kurs rupiah.
“Iya, lebih baik dalam arti operasional kita bisa lebih baik karena kemarin kan kita rugi kurs. (Penguatan rupiah) Ini justru akan mengurangi (kerugian kurs PLN),” kata Sofyan saat ditemui usai acara Kompas 100 CEO Forum di JCC, Jakarta, Selasa (27/11).
PT PLN (Persero) mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 18,4 triliun pada kuartal III 2018. Kinerja keuangan PLN mengalami penurunan dibanding kuartal III 2017 yang berhasil meraup laba bersih Rp 3,06 triliun.
Gedung PLN (Foto: wikimapia.org)
zoom-in-whitePerbesar
Gedung PLN (Foto: wikimapia.org)
Dikutip dari laporan keuangan PLN untuk periode sembilan bulan yang berakhir 30 September 2018 dan 2017, jumlah beban usaha PLN naik menjadi Rp 224 triliun dari Rp 200,31 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
ADVERTISEMENT
Kenaikan beban usaha terutama dari biaya bahan bakar dan pelumas yang melonjak dari Rp 85,28 triliun di kuartal III 2017 menjadi Rp 101,87 triliun pada kuartal III tahun ini. Biaya pembelian tenaga listrik juga meningkat dari Rp 53,54 triliun menjadi Rp 60,61 triliun.
Meski begitu, Sofyan belum tahu berapa pengurangan kerugian perusahaan akibat penguatan rupiah ini. Selain rupiah yang makin perkasa, kata dia, kerugian PLN juga berkurang lantaran harga minyak dunia turun hingga ke level USD 50 per barel.
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi uang Dolar Amerika Serikat. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan, kerugian yang dialami BUMN kelistrikan itu karena pelemahan rupiah yang masih tertekan kurs dolar AS. Karena itu, secara akuntansi keuangan PLN terbebani. Tapi kerugian kurs itu hanya pencatatan di pembukuan saja. Kata Rini, keuangan PLN masih kuat.
ADVERTISEMENT
"Jadi keadaan PLN itu sehat secara cash flow. Yang penting kondisi perusahaan itu bagaimana cash flow-nya, cash flow-nya sangat sehat,” katanya.
Kerugian kurs timbul karena banyak kontrak yang transaksinya menggunakan dolar AS. Ketika kurs melemah, sudah pasti ada unrealised loss pada pencatatan keuangan perusahaan.
“Urusan PLN itu adalah karena rupiah itu melemah sehingga ada yang dikatakan unrealised loss. PLN punya kewajiban dengan dolar AS, seringkali kontrak dengan IPP dalam dolar AS sehingga kalau saatnya nanti harus membayar pinjaman jangka panjang nanti harus bayar, kalau kursnya seperti ini maka akan terjadi loss seperti itu,” jelas Rini.