Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto buka suara terkait rupiah yang terus mengalami pelemahan. Nilai tukar rupiah terhadap Dolar AS sejak pagi terus mengalami tren pelemahan.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data Bloomberg Kamis (19/11) pada pukul 16.38 WIB, kurs rupiah anjlok 215 poin atau 1,34 persen berada ke level Rp 16.312,5 per Dolar AS.
Airlangga mengatakan, saat ini dirinya tengah memantau pergerakan nilai tukar rupiah. Namun, tetap memperhatikan angka yang telah disepakati dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025.
"Kita monitor rupiah kan di APBN sudah angka, kita monitor saja," kata Airlangga di Kantor Kemenko Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (19/12).
Pemerintah dan DPR menyepakati nilai tukar rupiah berada pada level Rp 16.000 di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Ketika ditanya respons pemerintah jika rupiah terus mengalami pelemahan, Airlangga tidak menjelaskan.
"Baru beberapa hari kemarin kan juga, namanya kurs naik turun Amerika semua lagi menguat," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Kepala Departemen Pengelolaan Moneter dan Aset Sekuritas Bank Indonesia (BI) Edi Susianto mengatakan, terpuruknya rupiah karena pasar merespons keputusan Bank Sentral AS, Federal Reserve (The Fed), yang memangkas suku bunga acuan 25 basis poin. Tak hanya itu, The Fed juga memberikan sinyal akan memangkas lagi suku bunga acuan sebanyak dua kali di tahun depan.
"Kami melihat kondisi nilai tukar rupiah dan nilai tukar negara lainnya secara umum sebagai dampak dari keputusan dan arah kebijakan Fed semalam," ujar Edi kepada kumparan, Kamis (19/12).
Dia memastikan, BI menjaga stabilitas rupiah melalui intervensi dengan masuk ke pasar keuangan domestik. Intervensi dilakukan di pasar spot, pasar forward non-deliverable domestik, dan pasar obligasi pemerintah untuk menjaga kepercayaan pasar.
ADVERTISEMENT
"BI tentu terus mengawal dengan masuk pasar," jelasnya.