Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saaih Halilintar Gagal Ikut PON Gegara Tak Punya NPWP dan BPJS Kesehatan
9 September 2024 11:43 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun kumparan sudah mendapatkan izin untuk mengutip penjelasan Paulus Rudy di Instagram @papi.b.o.
Rudy mengatakan kegagalan Saaih dalam mengikuti PON disebabkan masalah administrasi yang belum lengkap. Khususnya terkait Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP ) dan BPJS Kesehatan .
Pada 5 Januari 2024, Rudy sudah meminta para atlet untuk melengkapi persyaratan administrasi berupa KTP atau KIA untuk yang belum cukup umur, Kartu Keluarga, BPJS, dan NPWP. Seluruh dokumen tersebut wajib berdomisili Banten.
"Untuk yang rangking 1 dan 2 akan lolos otomatis ke long list, dan itu sudah kita lakukan. Saaih adalah nomor 1, makanya kita secara fair memasukkan Saaih ke dalam long list. Dalam perjalanannya 16 atlet itu akan kita pantau terus termasuk tidak cuma untuk latihan ya, tapi juga administrasinya," kata Rudy.
ADVERTISEMENT
Rudy menyebut, ketika awal pengisian data, Saaih masih menggunakan KTP DKI Jakarta. Namun, Saaih segera mengganti domisili KTP dan KK yang ia punya.
"Data dari Saaih adalah KTP dan KK-nya baru kita terima sekitar Maret, itupun sudah kita minta dari Januari," ungkap dia.
Rudy pun mengaku sudah mengingatkan Saaih dan timnya untuk segera melengkapi berkas lain yakni NPWP dan BPJS.
"Ini tidak hanya ke Saaih, tapi ke yang lainnya juga sama karena di akhir Juli kita harus sudah menyetorkan lima nama yang akan masuk untuk bertanding di PON," kata Rudy..
"Dari pihak Saaih sampai tanggal 30 Juli ada WA saya, masih menanyakan 'Om apakah bisa NPWP-nya pakai orang tuanya?' Pertanyaan saya berarti, satu belum diurus, kedua saat itu juga saya menjawab, 'Maaf, Saaih belum bisa ikut PON karena tidak lolos sebagai administrasi'," beber Rudy.
ADVERTISEMENT
Rudy menambahkan bahwa pada 1 Agustus 2024, daftar final atlet yang akan mewakili Banten di PON sudah disahkan dan tidak bisa diubah lagi.
“Kami harus memilih lima atlet terbaik, bukan hanya dari segi prestasi, tapi juga kelengkapan administrasi. Saya tidak berani mengambil risiko membawa atlet yang administrasinya belum lengkap, karena bisa merugikan tim secara keseluruhan,” ujarnya.