Saat Jokowi Mau Bangun 6 Bandara Baru di 2022, Kertajati Masih Mati Suri

22 Agustus 2021 18:21 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
6
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung berfoto di kawasan bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat. Foto: Dedhez Anggara/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung berfoto di kawasan bandara Kertajati Majalengka, Jawa Barat. Foto: Dedhez Anggara/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi berencana membangun 6 bandara baru di tahun 2022. Proyek infrastruktur transportasi ini masuk dalam Nota Keuangan 2022.
ADVERTISEMENT
Menurut Juru Bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati, bandara yang mau dibangun ini yakni Bandara Nabire Baru, Bandara Siboru, Bandara Mentawai Baru, Bandara Madina, Bandara Bolaang Mongondow, serta Bandara Pahuwato.
Rencana tersebut menuai sorotan lantaran kondisi dunia penerbangan yang masih sangat terpukul imbas merebaknya pandemi COVID-19. Bahkan sejumlah bandara terbilang baru saat ini dalam kondisi sepi penerbangan.
Salah satu yang teranyar adalah Bandara Kertajati. VP Corporate Secretary Public Communication PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati, Handika Suryo Syaiful mengungkapkan, saat ini bandara tidak melayani penumpang reguler.
Sepinya penerbangan membuat manajemen beralih mengandalkan bisnis kargo. Untuk tetap beroperasi, BIJB juga melakukan sejumlah langkah efisiensi buat menekan biaya operasional.
ADVERTISEMENT
"Penerbangan reguler belum ada lagi, kondisi penerbangan masa PPKM ini belum bangkit. Kita fokus ke optimalisasi penerbangan kargo dan pengembangan bisnis, juga penerbangan berjadwal atau carter," pungkas Handika kepada kumparan, Minggu (22/8).
Langkah lain pun dilakukan dengan menerapkan flexible working arrangement (FWA) dengan menerapkan WFH bergiliran. Di mana karyawan yang masuk kantor hanya 25 persen, kecuali untuk operasional.
"Manajemen memang menerapkan cost leadership untuk operasional bandara, dan didapat efisiensi yang optimal," tuturnya.

Jokowi Diminta Tunda Bangun 6 Bandara Baru

Pengamat penerbangan dari Arista Indonesia Aviation Center Arista Atmaji menilai, rencana pembangunan 6 bandara baru tidak tepat untuk direalisasikan saat ini. Sebab menurutnya, dunia penerbangan masih menghadapi situasi tak menentu.
Bila tetap dipaksakan dalam waktu dekat, ia khawatir nasib bandara-bandara tersebut nantinya tak jauh berbeda dengan bandara-bandara yang sudah ada sekarang: sepi dan mati suri.
ADVERTISEMENT
"Efek pandemi ke bisnis penerbangan belum pasti sampai kapan. Perkiraan saya COVID-19 baru benar-benar bersih jadi endemi biasa perlu waktu 3 tahun. Jadi setelah 2024 baru bisa gerak ekspansi bangun bandara baru," jelas Arista kepada kumparan, Kamis (19/8).