Saat Luhut Sebut yang Tak Dukung Makan Bergizi Gratis Aneh

7 Juli 2024 7:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
Simulasi makan siang gratis di SMPN Curug 2, Kamis (29/2/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Simulasi makan siang gratis di SMPN Curug 2, Kamis (29/2/2024). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, menilai aneh bila ada pihak yang tidak mendukung program makan bergizi gratis.
ADVERTISEMENT
Program yang tadinya sempat bernama makan siang gratis ini merupakan salah satu program yang dikampanyekan presiden terpilih, Prabowo Subianto.
"Saya aneh justru orang yang tidak mau rakyatnya dikasih makan bergizi, itu aneh," ujar Luhut usai menghadiri The 5th Global Dialogue on Sustainable Ocean Development di The Meru Sanur Bali, Jumat (5/7).
Luhut menilai program makan bergizi gratis ini akan sangat membantu masyarakat. Pemerintahan baru pasti tidak mau program makan bergizi gratis ini gagal.
"Itu akan membantu rakyat kita dan dilakukan secara bertahap tingkat berlanjut, jadi tidak ada yang aneh. Yang perlu mereka tanya ini dilakukan benar enggak? Jawabannya benar, tentu kita enggak mau gagal," ujar Luhut.
Berdasarkan skenario ekonomi yang diolah Kemenko Marves, Indonesia tidak memiliki masalah pendanaan untuk lima tahun mendatang.
ADVERTISEMENT
Dengan demikian, kata Luhut, masyarakat tidak perlu khawatir dengan adanya program tersebut. Apalagi masih ada yang pesimistis dengan program makan bergizi gratis yang akan dijalankan Prabowo-Gibran.
"Begini saya sudah berkali-kali sampaikan hasil economic model yang dibuat, saya lihat tidak ada masalah pendanaan lima tahun ke depan,"
Program makan bergizi gratis yang menjadi andalan presiden terpilih Prabowo Subianto dibayangi utang jatuh tempo senilai Rp 800 triliun pada tahun depan. Meski demikian, Luhut menilai bahwa saat ini kemampuan Indonesia untuk membayar utang masih baik.
"Soal pembayaran utang, semua berjalan baik kok. Masih kita debth to GDP (rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto) masih bagus. Enggak ada yang perlu dirisaukan. Kita jauh lebih bagus dari banyak negara lain," ujar Luhut.
ADVERTISEMENT