Saat Orang Kaya RI Tak Terdampak Pandemi: Beli Rumah Ratusan Miliar Rupiah Tunai

10 September 2021 6:38 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi rumah mewah. Foto: Shutter Stock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi rumah mewah. Foto: Shutter Stock
ADVERTISEMENT
Hampir seluruh lini bisnis terpuruk di tengah pandemi COVID-19, termasuk bisnis properti atau rumah, namun tidak terjadi pada orang kaya. Buktinya, agen atau broker properti Ray White masih mampu menjual rumah dengan harga tinggi di masa pandemi.
ADVERTISEMENT
Country Director Ray White Indonesia yang juga CEO Lean Market Indonesia, Sari Dewi mengatakan, bisnis Ray White terbilang masih tetap moncer di tengah pandemi COVID-19. Sebab, Ray White masih mencatat penjualan rumah di harga Rp 50 miliar hingga Rp 200 miliar secara tunai.
"Dari Rp 50-200 miliar itu ada transaksi yang terjadi di tempat Ray White, cukup menarik sih. Jadi memang cash reach itu masih cukup banyak," ujar Sari dalam peluncuran aplikasi Riku secara online, Kamis (9/9).
Pembelian rumah dengan harga fantastis ini, kata dia, terjual cukup banyak di Ray White sejak pandemi terjadi. Pembelian juga mayoritas dilakukan secara tunai atau cash.
"Jadi mereka membeli memang kebanyakan secara tunai ya, dan menariknya justru properti yang price tag-nya cukup tinggi itu yang terjual cukup banyak. Itu yang menarik buat kita," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya saat harga properti cenderung turun seperti di masa pandemi ini, menjadi waktu yang tepat untuk membeli properti. Sementara waktu menjual properti terbaik dilakukan saat harga tinggi, bukan sebaliknya.
"Banyak konsumen saat ini cash reach mulai beli, jadi saatnya lah memang untuk beli, di mana harga sedang turun," kata dia.
Simpanan Orang Kaya Tercatat Naik Saat Pandemi
Fakta yang disampaikan Sari juga sejalan dengan data Lembaga Penjamin Simpanan. Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan bank justru kebanjiran dana saat ekonomi nasional mengalami resesi di masa pandemi. Penambahan dana terbesar ada di kelompok rekening dengan saldo di atas Rp 5 miliar yang merupakan milik orang-orang kaya.
Menurut Purbaya, selama bulan April 2021, total simpanan bank umum mengalami kenaikan sebesar Rp 669,79 triliun atau naik 10,79 persen (yoy). Kenaikan ini didorong oleh saldo seluruh jenis simpanan.
ADVERTISEMENT
"Tiering simpanan dengan saldo di atas Rp 5 miliar tercatat mengalami kenaikan paling besar. Yakni melonjak sebesar Rp 432,96 triliun atau setara 14,68 persen secara year on year," kata Purbaya dalam rapat dengan Komisi XI DPR, Senin (14/6).
Jumlah itu mencakup 64,64 persen dari total kenaikan dana simpanan di bank umum. Adapun saldo simpanan kurang dari Rp 2 miliar per rekening, juga mengalami kenaikan sebesar Rp 212,58 triliun atau naik sebesar 7,89 persen (yoy). Selanjutnya, total simpanan di atas Rp 2 miliar juga terkerek sebesar Rp 457,21 triliun alias 11,02 persen yoy.
"Per April 2021, jumlah rekening yang dijamin LPS sebanyak 99,92 persen dari total rekening atau setara 363.074.944 rekening. Besaran nilai simpanan yang dijamin LPS sebesar Rp 2 miliar per nasabah setara dengan 35,1 kali PDB per kapita nasional 2020," pungkasnya.
ADVERTISEMENT