Saat Pandemi, Investasi Industri Makanan dan Minuman Capai Rp 30 T

25 September 2020 15:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ilustrasi memilih makanan kaleng di supermarket Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
ilustrasi memilih makanan kaleng di supermarket Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Menurut Ketua Umum Asosiasi Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman, Adhi S Lukman, industri ini masih tumbuh 0,3 persen saat perekonomian kuartal II berkontraksi 5,3 persen.
ADVERTISEMENT
Selain itu, prospek investasi di makanan dan minuman (mamin) masih cukup baik hingga saat ini. Adhi mengatakan, industri mamin masih masuk dalam 5 besar penyumbang investasi.
"Saya perkirakan investasi tidak turun dari tahun sebelumnya karena sudah mencapai Rp 30 triliun. Biasanya tiap tahun mencapai hampir Rp 60 triliun," ujar Adhi dalam webinar yang digelar MarkPlus, Jumat (25/9).
ilustrasi berbagai jenis minuman - PTR Foto: Shutterstock
Menurut Adhi, para investor itu menyadari prospek industri mamin yang masih bagus di tengah pandemi. Sehingga meskipun pengeluaran per kapita penduduk di dua kuartal pertama anjlok hingga 50 persen, optimisme di sektor investasi tak terpengaruh.
Saat ini, kata Adhi, aktivitas industri di sektor makanan dan minuman masih sangat menjanjikan. Meski sebagian usaha terdampak karena menurunnya kegiatan pariwisata, kafe, serta hotel, sebagian lainnya justru meningkat.
ADVERTISEMENT
"Beberapa sektor industri makanan masih baik. Industri susu sudah full capacity, bakery, bumbu," ujarnya.