Sah! BEI Beri Kode BUKA untuk Saham Bukalapak

28 Juli 2021 11:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo Bukalapak. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Logo Bukalapak. Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi memberikan kode saham BUKA untuk Bukalapak, yang akan segera melantai di bursa saham atau Initial Public Offering (IPO).
ADVERTISEMENT
Dalam surat keterbukaan Bursa Efek Indonesia, Otoritas bursa telah menerima surat dari PT Bukalapak.com Tbk No 002/BL/CORSEC/SURAT/V/2021 tanggal 10 Mei 2021 perihal permohonan kode perdagangan saham.
Kemudian pada 26 Juli 2021, Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan surat No. S-120/D.04/2021 perihal pemberitahuan efektifnya pernyataan pendaftaran.
"Dengan ini diumumkan bahwa apabila seluruh syarat pencatatan efek calon perusahaan tercatat sebagaimana diatur dalam Peraturan Bursa Nomor I-A tentang pencatatan saham dan efek bersifat ekuitas selain saham yang diterbitkan oleh perusahaan tercatat telah dipenuhi oleh calon perusahaan tercatat, maka pencatatan efek perseroan akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada tanggal 6 Agustus 2021 dengan menggunakan kode BUKA," demikian isi surat keterbukaan yang diteken Kepala Divisi Penilaian Perusahaan 2 Vera Florida dan Kepala Divisi Pengaturan dan Operasional Perdagangan pada 27 Juli 2021.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya,Bukalapak telah menggelar public expose pada Jumat (9/7). Bukalapak kemudian melakukan roadshow ke luar negeri secara virtual untuk menggaet investor asing. Harga saham ditawarkan mulai Rp 750 hingga Rp 850 per lembarnya.
Berdasarkan prospektus perusahaan, masa penawaran awal (book building period) mulai hari ini, 9-19 Juli 2021. Sedangkan penawaran umum perdana saham dilakukan mulai 28-30 Juli 2021. Sebelum itu, Bukalapak akan melakukan registrasi lebih dulu ke OJK pada 22 Juli 2021 agar bisa mendapatkan izin efektif pada 26 Juli 2021.
Setelah penawaran perdana saham ditutup, penjatahan akan dilakukan pada 3 Agustus 2021. Lalu distribusi dan pembayaran ke emiten 5 Agustus 2021. Pengembalian uang pesanan (refund) 5 Agustus 2021. Adapun pencatatan perdana saham (Initial Public Offering/IPO) dilakukan 6 Agustus 2021.
ADVERTISEMENT

Saham Bukalapak Disebut Banjir Peminat

Ilustrasi investasi di pasar saham. Foto: Shutter Stock
Saham Bukalapak disebut kebanjiran peminat. Padahal valuasi saham e-commerce terbesar ke-4 di Indonesia ini, sebelumnya dianggap kemahalan.
Dikutip dari Reuters, startup teknologi bidang marketplace pertama yang akan melantai di Bursa Efek Indonesia ini, disebut-sebut kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 4 kali lipat.
Mengutip sumber yang tak disebutkan identitasnya, Reuters menyebut permintaan saham di IPO Bukalapak mencapai USD 6 miliar atau setara Rp 86,9 triliun. Jumlah itu setara 4 kali lipat dari target yang dipatok, sebesar USD 1,5 miliar atau setara Rp 21,9 triliun.
Dengan tingginya minat tersebut, penawaran perdana saham BUKA akan dipatok di harga batas atas, dari rencana di kisaran Rp 750-850 per saham. Bukalapak tercatat mendapat dukungan dari sejumlah investor asing seperti perusahaan pelat merah Singapura yakni GIC, hingga Microsoft.
ADVERTISEMENT
Adapun saham yang akan dilepas Bukalapak sebanyak 25,76 miliar saham baru atau setara 25 persen dari modal ditempatkan setelah IPO.
Rawan Profit Taking?
Karyawan melintas di dekat layar monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Foto: ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Sebelumnya analis Saham dari Indopremier Sekuritas, Mino, menilai jika penawaran awal saham BUKA rawan aksi ambil untung (profit taking). Alasannya karena IPO Bukalapak didominasi oleh investor ritel, yang cenderung berinvestasi untuk jangka pendek.
"Memang ada peluang koreksi di awal IPO, tapi bisa juga masih naik karena minat yang cukup tinggi dan kemungkinan besar tidak semua yang melakukan pemesanan awal mendapatkan sahamnya jadi mereka melakukan pembelian di pasar sekunder," kata dia kepada kumparan.
Sementara analis Saham dari LBP Institute, Lucky Bayu Purnomo, memberi tips agar tidak boncos membeli saham BUKA, investor harus menentukan batas kenaikan harga saham minimal 20-23 persen. Sebab, jika sudah 25 persen akan otomatis auto rejection atas (ARA) 25 persen.
ADVERTISEMENT
"Dengan potensi profit taking, Bukalapak kan ditawarkan di harga Rp 750 hingga Rp 850 per saham, maka strateginya investor harus siapkan toleransi untuk mencapai kenaikan harga itu, sekitar 20-23 persen," ujar dia.
Manajemen Bukalapak tak memberi respons atas kabar kelebihan permintaan saham-nya. Mandiri Sekuritas sebagai salah satu penjamin pelaksanaan emisi Bukalapak, juga irit bicara.
"Terkait Bukalapak, saya belum bisa berikan komentar karena masa penawaran awal baru saja berakhir Senin kemarin. Jadi bisa konfirmasi langsung ke Bukalapak," kata Plt. Direktur Utama Mandiri Sekuritas, Silva Halim.