Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saham Facebook Anjlok 26,4 Persen, Wall Street Ditutup Melemah
4 Februari 2022 6:24 WIB
ยท
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari Reuters, Jumat (4/2), Dow Jones Industrial Average (.DJI) turun 518,17 poin, atau 1,45 persen menjadi 35.111,16, S&P 500 (.SPX) kehilangan 111,94 poin, atau 2,44 persen menjadi 4.477,44 dan Nasdaq Composite (.IXIC) turun 538,73 poin, atau 3,74 persen menjadi 13.878,82.
Adapun penurunan kapitalisasi pasar tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dicatat oleh perusahaan AS dalam satu sesi, melampaui ketika Apple Inc (AAPL.O) merosot USD 180 miliar pada 3 September 2020. Kinerja Meta tersebut membuat indeks Nasdaq turun 0,9 persen dan nilai gabungan S&P 500 turun sebesar 0,6 persen.
ADVERTISEMENT
Saham perusahaan media sosial lainnya yang juga terpukul adalah Twitter Inc (TWTR.N) turun 5,6 persen, sementara Pinterest Inc (PINS.N) dan Snap Inc (SNAP.N) masing-masing merosot 10,3 persen dan 23,6 persen.
Saham teknologi besar seperti Alphabet Inc (GOOGL.O) dan Microsoft Corp (MSFT.O) turun lebih dari 3 persen sementara Amazon.com Inc merosot 7,8 persen.
Sementara itu saham PayPal juga tercatat turun 6,2 persen. Begitu juga saham Block Inc (SQ.N), Affirm Holdings Inc (AFRM.O) dan SoFi Technologies (SOFI.O) tergelincir antara 4,9 persen dan 11 persen.
Saham teknologi telah menikmati periode dominan di tengah suku bunga rendah, karena investor mencari pertumbuhan tinggi. Tetapi dengan kenaikan inflasi dan Federal Reserve AS mengisyaratkan kenaikan suku bunga yang agresif untuk mengendalikannya, investor harus mulai menyesuaikan portofolio yang sesuai.
ADVERTISEMENT
Di sisi lain, pasar kembali makin tertekan setelah pengumuman kenaikan suku bunga kedua oleh Bank of England dan sikap hawkish yang diambil oleh Presiden Bank Sentral Eropa Christine Lagarde.
Sementara itu, jumlah orang Amerika yang mengajukan klaim baru untuk tunjangan pengangguran turun lebih dari yang diperkirakan pekan lalu karena infeksi COVID-19 mereda.
Volume perdagangan di Wall Street mencapai 10,85 miliar saham, lebih rendah dibandingkan rata-rata perdagangan saham selama 20 hari terakhir sebanyak 12,37 miliar saham.