Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Saham GoTo Justru Meroket 9,6 Persen di Tengah Rumor PHK 1.000 Karyawan
11 November 2022 12:00 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Berdasarkan RTI Business, saham GoTo saat ini merupakan kenaikan intraday terbesar dalam hampir dua bulan terakhir. Saat ini saham GoTo diperdagangkan di kisaran 192-208.
Volume perdagangan tercatat 1,2 miliar saham, dengan frekuensi 21.000 kali dan turnover Rp 240,29 miliar. Pun saat ini kapitalisasi pasar GoTo sebesar Rp 243,98 triliun.
Chief Corporate Affairs GoTo, Nila Marita mengatakan pihaknya tidak mau mengomentari rumor yang beredar di pasar perihal PHK. Pihaknya pun tetap akan fokus dalam membangun bisnis yang berkelanjutan.
"Kami tidak dapat mengomentari rumor dan spekulasi yang beredar. Fokus GoTo adalah membangun bisnis yang berkelanjutan dan membawa dampak positif bagi Indonesia,” ungkap Nila kepada kumparan, Jumat (11/11).
Apalagi saat ini perusahaan terus mempertahankan pertumbuhan bisnis yang sehat untuk ke depannya. “Performa bisnis GoTo terus berkembang, dan untuk tumbuh secara berkelanjutan, perusahaan terus berupaya mempertahankan pertumbuhan bisnis yang sehat, dan di saat yang sama melakukan kegiatan operasional secara efisien agar dapat terus memberikan solusi terbaik bagi para masyarakat di seluruh tempat kami beroperasi,” tambah Nila.
ADVERTISEMENT
Adapun Bloomberg melaporkan, pemangkasan pekerja tersebut setara dengan lebih dari 10 persen tenaga kerja GoTo, dan akan berdampak pada semua divisi.
Hal ini dilakukan untuk memangkas biaya demi mempertahankan timeline perusahaan agar bisa mencetak untung. Pemangkasan ini dimulai saat perusahaan akan merilis laporan keuangan kuartal III pada 21 November nanti.
Di mana, pada bulan Agustus 2022 lalu, GoTo masih melaporkan kerugian sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi di kuartal II 2022 sebesar Rp 4,14 triliun.
GoTo menambah daftar perusahaan teknologi yang melakukan PHK kepada pekerjanya, setelah Meta Plartforms (induk Facebook) dan Twitter akibat penurunan ekonomi global.