Saham Mitratel Merah, Emiten Kedua di 2021 yang Gagal Hijau di Hari IPO

22 November 2021 15:45 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik. Foto: Dok. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
zoom-in-whitePerbesar
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel, perusahaan menara telekomunikasi terbesar di Indonesia, melangsungkan penawaran umum perdana (Initial Public Offering/IPO) dengan menawarkan sebanyak-banyaknya 29,85% saham kepada publik. Foto: Dok. PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk
ADVERTISEMENT
PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk atau Mitratel (MTEL), gagal menutup perdagangan saham perdananya di Bursa Efek Indonesia dengan status hijau. Saham Mitratel ditutup merah.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan data dari RTI, saham Mitratel ditutup berada di Rp 765, turun 35 poin atau 4,38 persen dari awal perdagangan dibuka. Mitratel menjual sahamnya di angka Rp 800 saat penawaran perdana.
Sebenarnya saham Mitratel sempat naik ke angka Rp 850 saat awal perdagangan. Namun kemudian sahamnya menurun hingga mencapai angka akhir Rp 765.
Mitratel merupakan pengelola 28 ribu menara telekomunikasi di Indonesia. Mitratel sendiri telah berpengalaman selama 13 tahun dalam bisnis ini.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (23/10). Foto: Hafidz Mubarak A/ANTARA FOTO
Adapun emiten pertama di 2021 yang sahamnya merah saat IPO perdana adalah
GTS Internasional Tbk atau GTSI. Perusahaan yang bergerak di bidang energi seperti minyak, gas, dan batu bara ini melakukan penawaran perdana saham pada 8 September 2021.
ADVERTISEMENT
GTSI menjual saham Rp 100. Namun saat listing pada 8 September 2021, saham GTSI langsung anjlok ke Rp 93 per saham.