Saham Morgan Stanley Melesat 6,5 Persen, Wall Street Kembali Menguat

17 Oktober 2024 6:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi bank investasi asal AS, Morgan Stanley. Foto: Ken Wolter/Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi bank investasi asal AS, Morgan Stanley. Foto: Ken Wolter/Shutterstock
ADVERTISEMENT
Indeks saham Amerika Serikat atau Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Rabu (16/10). Indeks Dow Jones cetak rekor tertinggi pada sesi perdagangan tersebut.
ADVERTISEMENT
Mengutip Reuters, indeks S&P 500 (.SPX), naik 27,21 poin atau 0,47 persen menjadi 5.842,47 poin. Nasdaq Composite (.IXIC), naik 51,49 poin atau 0,28 persen menjadi 18.367,08. Dow Jones Industrial Average naik 337,28 poin, atau 0,79 persen, menjadi 43.077,70.
Pada sesi perdagangan tersebut secara umum positif bagi Wall Street. Adapun saham keuangan memimpin pergerakan.
"Saya pikir investor telah beralih sedikit dari beberapa perusahaan teknologi besar ke perusahaan keuangan besar," kata Michael Kantrowitz, kepala strategi investasi di Piper Sandler, Kamis (17/10).
Dia mengatakan beberapa pergerakan dari investor masuk akal karena suku bunga menjadi lebih kondusif bagi pendapatan bank. Sementara banyak optimisme seputar kecerdasan buatan (AI) yang diperhitungkan dalam perusahaan teknologi.
Morgan Stanley (MS.N) membukukan rekor penutupan dengan melonjak 6,5 persen setelah bergabung dengan rekan-rekannya seperti JPMorgan Chase (JPM.N). Di mana JPMorgan Chas melaporkan laba yang kuat menyusul peningkatan tajam dalam pendapatan perbankan investasi.
ADVERTISEMENT
New York Stock Exchange (NYSE). Foto: Reuters
Adapun bank-bank regional yang lebih besar, yang secara tradisional kurang bergantung pada aktivitas perbankan investasi, terpantau naik. First Horizon (FHN.N), naik 4,1 persen dan U.S. Bancorp (USB.N) naik 4,7 persen setelah melaporkan hasil kuartal ketiga.
The broader Banks (.SPXBK) naik 1,2 persen dan indeks tracking regional banks (.KRX) naik 1,5 persen. Sementara itu, investor juga fokus pada saham-saham berkapitalisasi kecil, dengan beberapa rotasi dari megacap teknologi yang mahal ke sektor-sektor yang lebih murah.