Saham Pabrik Kardus Seharian Merangkak Naik, Bagaimana Prospeknya?

9 Agustus 2018 9:42 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pabrik Sinar Mas Cepsa di Dumai (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pabrik Sinar Mas Cepsa di Dumai (Foto: Arifin Asydhad/kumparan)
ADVERTISEMENT
Saham PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP) dan PT Tjiwi Kimia Tbk (TKIM), yang merupakan produsen kardus serta berbagai jenis kertas dan bubur kertas (pulp) terbesar di Indonesia, seharian kemarin bergerak merangkak naik. Duet saham milik grup Sinar Mas itu, diproyeksi masih akan terus menguat.
ADVERTISEMENT
Mengutip data perdagangan Reuters, saham INKP pada Rabu (8/8) dibuka di posisi Rp 19.300 dan ditutup naik 2,7 persen atau 525 poin hingga berakhir di posisi Rp 19.825.
Sementara TKIM yang sama-sama di bawah naungan PT Purinusa Ekapersada, pada pembukaan perdagangan Rabu (8/8) dibuka di harga Rp 14.325. Lalu hampir seharian saham itu diperdagangkan di zona hijau, hingga akhirnya ditutup di posisi Rp 15.550 atau naik 8,2 persen setara 1.175 poin.
INKP merupakan produsen bubur kertas, kertas, dan aneka produk berbahan kertas terbesar di Indonesia, mencapai 19 juta ton per tahun. Basis produksinya selain di Indonesia, juga ada di China dengan 49 persen pangsa pasar ekspor.
Pergerakan saham Tjiwi Kimia, Rabu (8/8/2018) (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pergerakan saham Tjiwi Kimia, Rabu (8/8/2018) (Foto: Reuters)
TKIM salah satu lini produksinya adalah berbagai jenis kardus (carton box), selain kertas, stationery, dan bahan kimia.
Ilustrasi Kardus (Foto: Thinkstock)
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Kardus (Foto: Thinkstock)
Sepanjang tahun ini, pergerakan harga kedua saham tersebut memang melejit. Secara year to date, saham TKIM melesat 425 persen, sedangkan saham INKP naik 259 persen. Salah satu pemicunya adalah lonjakan kebutuhan kertas, khususnya tisu toilet di China.
Pergerakan saham Indah Kiat, Rabu (8/8/2018) (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Pergerakan saham Indah Kiat, Rabu (8/8/2018) (Foto: Reuters)
Program revolusi toilet yang dicanangkan pemerintah China sejak 2015 lalu, telah mendorong masyarakat untuk memiliki dan menggunakan jamban. Hal ini pada saat yang sama telah melonjakkan kebutuhan tisu toilet di Negeri Panda itu.
ADVERTISEMENT
Pada 2017 lalu, kedua emiten ini juga meraih lonjakan laba. Laba bersih INKP sebesar USD 413,2 juta atau meningkat 104,34 persen dari 2016 yang sebesar USD 202,7 juta. Sementara laba bersih TKIM melesat menjadi USD 27,31 juta pada 2017 dari USD 7,65 juta pada 2016.