Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.98.1
Saham PGEO Langsung Melemah, Meski Oversubscribed 3,81 Kali
24 Februari 2023 9:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Saham PGEO dibuka berada di zona hijau dengan harga Rp 925 persaham. Harga saham anak usaha PT Pertamina (Persero) ini dijual berkisar Rp 815 sampai Rp 925 per saham.
Namun, hingga pukul 09.41 WIB, harga saham anak usaha PT Pertamina (Persero) ini terus turun hingga 60 poin (6,86 persen) ke level 815 per lembarnya.
Adapun PGEO menawarkan ke masyarakat sebanyak 10.350.000.000 saham biasa atas nama, yang mewakili sebesar 25,00 persen dari modal ditempatkan dan disetor Perseroan dan ditawarkan dengan Harga Penawaran Rp 875 setiap saham.
Perseroan telah melaksanakan Penawaran Umum sejak 20 – 22 Februari 2023 dan berhasil meraih dana sebesar Rp 9.056.250.000.000,-
PGEO juga mengalokasikan sebanyak-banyaknya sebesar 1,50 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah Penawaran Umum Perdana Saham atau sebanyak banyaknya 630.398.000 saham untuk Program Opsi Pembelian Saham Kepada Manajemen dan Karyawan Perseroan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP).
ADVERTISEMENT
Dalam penawaran umum perdana saham, PGE menunjuk PT Mandiri Sekuritas, PT CLSA Sekuritas Indonesia, dan PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia sebagai penjamin pelaksana emisi efek. PGE juga menunjuk CLSA, Credit Suisse, dan HSBC sebagai international selling agents.
Direktur Utama PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. Ahmad Yuniarto menyampaikan penawaran Umum IPO Perseroan mengalami kelebihan permintaan alias oversubscribed hingga 3,81 kali dari porsi pooling, melampaui target yang telah ditetapkan sebelumnya.
"Pelepasan saham perdana (IPO/initial public offering) untuk mendukung rencana Perseroan mengembangkan kapasitas terpasang Perseroan sebesar 600 MW hingga 2027 mendatang," ujarnya melalui keterangan resmi, Jumat (24/2).
Perseroan menargetkan untuk meningkatkan basis kapasitas terpasangnya yang dioperasikan sendiri, dari 672 MW saat ini menjadi 1.272MW pada tahun 2027. Selain juga mendukung ambisi PGE untuk terus tumbuh dan mengembangkan seluruh value chain dari sumberdaya panas bumi Indonesia.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut Ahmad menjelaskan bahwa PGE mencatatkan diri dengan kode emiten PGEO telah menyelesaikan roadshow ke sejumlah negara selain Indonesia, diantaranya Singapura, Hong Kong, London, dan New York untuk mengundang investor domestik maupun investor asing untuk ikut berpartisipasi dalam penawaran umum perdana saham PGEO.
PGE berhasil menarik minat investor domestik maupun investor multinasional yang berkualitas untuk berpartisipasi dalam IPO PGE. Adapun beberapa investor domestik dan multinasional yang turut berpartisipasi dalam IPO PGE antara lain adalah Indonesia Investment Authority (INA) dan Masdar, perusahaan clean energy yang berkantor pusat di United Arab Emirates (UAE).