Saham-saham Rekomendasi di Tahun Babi Tanah

5 Februari 2019 18:58 WIB
clock
Diperbarui 21 Maret 2019 0:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Layar pergerakan saham Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Layar pergerakan saham Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Tahun baru Imlek yang bertepatan dengan shio Babi Tanah ini, beberapa analis merekomendasikan saham yang berpotensi menghasilkan pundi-pundi cuan. Adapun beberapa saham di sektor perbankan dan energi masih patut diperhatikan.
ADVERTISEMENT
Pendiri sekaligus Analis Lembaga Pusat Kajian (LBP) Institute Lucky Bayu Purnomo menjelaskan, dilihat dari sisi kinerjanya, sektor perbankan masih memiliki potensi yang baik pada tahun ini. Beberapa saham rekomendasi antara lain BBCA, BBNI dan BMRI. "Kita perhatikan bahwa dengan kapitalisasi besar khusunya bank-bank yang menjadi perhatian transaksi yang cukup likuid antara lain BCA, Mandiri dan BNI, dapat menjadi saham pilihan untuk mewakili sektor perbankan," katanya kepada kumparan, Selasa (5/2). Lucky menambahkan, salah satu alasan mengapa sektor perbankan layak untuk terus dicermati karena ada sentimen positif, salah satunya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) yang masih ditahan pada level 6 persen. "Itu menyebabkan apresiasi pasar masih cenderung tinggi atau masih cukup agresif untuk melakukan transaksi sektor perbankan. Sementara kebijakan BI yang dikatakan relatif prudent atau berhati-hati untuk memperhatikan kondisi pasar global, di mana kita ketahui dolar saat ini mengalami koreksi atau pelemahan, sementara rupiah menguat," lanjutnya.
Ilustrasi pergerakan saham di BEI Foto: REUTERS/Beawiharta
ADVERTISEMENT
Sementara untuk sektor pertambangan adalah saham PTBA dan ANTM. Menurut Lucky, saham kedua emiten tersebut menjadi patut untuk dicermati lantaran ada sentimen positif dari harga minyak dunia yang cenderung turun. "Kemudian untuk sektor mining adalah sektor tambang, harga minyak dunia di mana harga USD 50-53 per barel itu menjadi sentimen positif karena target dunia ada di kisaran USD 56-57 per barel," katanya. Sementara itu, Analis Panin Sekuritas William Hartanto menyatakan, selain perbankan beberapa sektor lain seperti telekomunikasi masih patut untuk dicermati. "Mengingat banyak season yang bakal terjadi di tahun ini, juga perhelatan politik yang akan mendongkrak kinerja telko," sambungnya.
ADVERTISEMENT