Saham-saham Rumah Sakit Meroket Ratusan Persen di Masa Pandemi COVID-19

6 Juli 2021 12:10 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi saham. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi saham. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pandemi COVID-19 justru menjadi sentimen positif bagi emiten farmasi dan juga rumah sakit. Berdasarkan data RTI, saham-saham rumah sakit mengalami kenaikan harga yang sangat signifikan sejak 2020 lalu atau sejak awal pandemi merebak di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Saham rumah sakit grup Siloam International Hospitals (SILO) misalnya, kini berada di level Rp 8.900 per saham. Harga saham ini mengalami kenaikan 52,14 persen dalam satu tahun. Bahkan pada 3 bulan terakhir, harganya naik 82 persen. Di Januari 2020 lalu, harga saham SILO sempat berada di level Rp 6.500-an. Kemudian sempat anjlok ke level Rp 4.400-an seiring melemahnya IHSG waktu itu. Namun saham SILO ikut terkerek sejalan dengan membaiknya IHSG. Bahkan saham SILO sempat menembus harga tertinggi di Rp 9.675 pada hari ini.
Selain itu, saham rumah sakit Metro Healthcare Indonesia (CARE) juga mengalami kenaikan harga saham hingga dua digit dalam satu tahun. Per hari ini harga saham CARE ada di level Rp 326 per saham, naik 18,95 persen dalam satu tahun atau 9,64 persen dalam tiga bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Begitu juga dengan saham Medikaloka Hermina (HEAL). Per hari ini harga saham HEAL ada di level Rp 5.975 per saham. Harga ini melonjak 83,85 persen dalam satu tahun. Dalam 3 bulan terakhir saham HEAL naik 31 persen. Bahkan sesaat setelah pembukaan perdagangan tadi saham HEAL kembali menyentuh rekor tertinggi baru di harga Rp 6.225 per saham.
Ilustrasi investasi saham. Foto: Shutter Stock
Saham rumah sakit Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA) juga mengalami tren kenaikan harga saham. Per hari ini saham MIKA terpantau berada di level Rp 2.780 per saham, naik 13,47 persen dalam setahun. Sedangkan dalam tiga bulan terakhir saham MIKA menguat 2,2 persen. Saham MIKA sempat menyentuh level tertinggi di harga Rp 3.200 di awal tahun 2021.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Sarana Meditama Metropolitan (SAME) juga mengalami lonjakan harga yang sangat signifikan. Harga saham SAME per hari ini ada di level Rp 745 per saham, meroket 632 persen dalam satu tahun terakhir. Dalam tiga bulan terakhir saham SAME terpantau naik 71 persen. Di Januari 2020 harga saham SAME berada di kisaran Rp 250-an. Lalu sempat anjlok ke level Rp 64 per saham pada Juli 2020. Kemudian perlahan naik hingga kini menyentuh harga Rp 745 per saham.
Saham pengelola RS Mayapada, Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) juga mengalami tren positif selama pandemi COVID-19. Harga saham SRAJ hari ini terpantau di level Rp 426 per saham. Harga ini naik 227 persen dalam satu tahun terakhir. Di Juli 2020 harga SRAJ ada di level Rp 124 per saham. Ada juga saham Royal Prima (PRIM) yang kini berada di level Rp 500 per saham. Harga ini naik 86 persen dalam satu tahun terakhir. Bahkan naik lebih dari 170 persen dalam 3 bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Pengamat Pasar Modal Edhi Pranasidhi mengatakan selama pandemi ini ada empat kelompok emiten yang sahamnya layak koleksi, yaitu farmasi, teknologi, hiburan dan tentu saja saham rumah sakit.
Menurutnya, saham-saham rumah sakit ini terpantau bergerak naik semenjak pandemi. Beberapa yang diunggulkan Edhi yaitu saham milik Mitra Keluarga Karyasehat (MIKA), Medikaloka Hermina (HEAL), Royal Prima (PRIM), dan Siloam International Hospitals (SILO).
“Ini mungkin saham-saham rumah sakit berpotensi besar kedepannya untuk meraih pendapatan atau net profit yang lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” ujar Edhi.
Meski demikian Edhi menyadari bisa jadi pilihan saham ini bukan untuk investasi jangka panjang. Sebab ada kemungkinan jika pandemi berakhir, maka saham rumah sakit juga akan turut meredup.
ADVERTISEMENT
“Tapi saya pikir, kalo COVID-19 hilang, ini juga akan hilang dari radar investasi,” ujarnya.