Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Saham-saham Wall Street Terbang Usai AS-China Sepakat Pangkas Tarif Impor
13 Mei 2025 6:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Tiga indeks utama Wall Street ditutup melonjak tajam pada perdagangan Senin (12/5), dengan S&P 500 mencatat level penutupan tertinggi sejak awal Maret, setelah Amerika Serikat (AS) dan China mengumumkan kesepakatan sementara untuk memangkas tarif secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Kesepakatan ini memberikan harapan baru atas meredanya perang dagang global yang sempat dipicu oleh Presiden AS Donald Trump pada awal April.
Sebelumnya, AS dan China menyatakan akan menurunkan tarif tinggi satu sama lain selama 90 hari. AS akan memangkas tarif impor dari China dari 145 persen menjadi 30 persen, sementara China akan menurunkan tarif atas produk AS dari 125 persen menjadi 10 persen.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 1.160,72 poin atau 2,81 persen ke 42.410,10, level penutupan tertingginya sejak 26 Maret.
S&P 500 naik 184,28 poin atau 3,26 persen ke 5.844,19, tertinggi sejak 3 Maret, sedangkan Nasdaq menguat 779,43 poin atau 4,35 persen ke 18.708,34, tertinggi sejak 28 Februari.
ADVERTISEMENT
Nasdaq kini sudah pulih lebih dari 22 persen dari posisi terendahnya selama aksi jual tarif April, meski masih sekitar 8 persen di bawah rekor penutupan tertingginya pada 16 Desember.
Saham-saham AS sebelumnya sempat tertekan dan mengalami volatilitas tinggi setelah pengumuman tarif oleh Trump terhadap berbagai mitra dagang pada 2 April.
Namun sejak pengumuman jeda 90 hari untuk negara selain China pada 9 April, ditambah dengan laporan keuangan perusahaan yang solid dan kesepakatan dagang terbatas AS-Inggris pekan lalu, indeks S&P 500 dan Nasdaq berhasil pulih.
Investor menunjukkan kelegaan dengan kembali masuk ke aset berisiko dan menjauhi pilihan defensif, meskipun mereka masih menanti kejelasan soal tarif ke depan.
“Ini adalah reli kelegaan karena ada banyak kecemasan dan ketegangan terkait tarif antara AS dan China,” kata John Praveen, managing director di Paleo Leon di Princeton, New Jersey, seraya menambahkan bahwa dua ekonomi terbesar dunia tampaknya berusaha menghindari skenario terburuk dari tarif.
ADVERTISEMENT
“Mereka akan menurunkannya ke level yang jauh lebih masuk akal sehingga dampak dari tarif kemungkinan akan lebih dapat dikelola dan terbatas,” kata Praveen.
Chris Brigati, Chief Investment Officer di SWBC, sebuah perusahaan investasi di San Antonio, Texas, mengatakan, “Pasar menganggap setiap kemajuan sebagai hal yang positif.”
“Pasar merayakan hal ini untuk sementara, tetapi dalam jangka panjang, bisa saja ada komplikasi dan kita bisa melihat beberapa dampak negatif,” ujar Brigati.
Indeks volatilitas CBOE atau “fear gauge” yang sempat menyentuh angka 60 pada April kini berada di bawah 20 untuk pertama kalinya sejak akhir Maret. Harga emas sebagai aset aman turun sekitar 2,6 persen.
Dari 11 sektor di S&P 500, hanya sektor utilitas yang melemah, turun 0,68 persen. Sektor konsumer dan teknologi menjadi pendorong utama dengan kenaikan masing-masing 5,66 persen dan 4,66 persen. Saham Apple melonjak 6,3 persen usai laporan bahwa mereka mempertimbangkan kenaikan harga untuk lini iPhone musim gugur ini.
ADVERTISEMENT
Musim laporan keuangan mendekati akhir, dengan lebih dari 90 persen perusahaan dalam S&P 500 telah menyampaikan hasilnya. Laporan dari Walmart dijadwalkan keluar pekan ini.
Sementara itu, saham NRG Energy melejit 26,2 persen setelah mengumumkan rencana akuisisi aset pembangkit dari LS Power senilai USD 12 miliar.
Beberapa pejabat Federal Reserve, termasuk Ketua Jerome Powell, dijadwalkan memberi pernyataan publik pekan ini. Pasar memperkirakan Fed akan memangkas suku bunga dua kali lagi sebesar 25 basis poin hingga akhir 2025, dengan penurunan pertama diprediksi pada September.
Di NYSE, saham yang menguat mengalahkan yang melemah dengan rasio 2,83:1, dengan 165 saham mencetak level tertinggi baru dan 43 terendah. Di Nasdaq, 3.285 saham naik dan 1.158 turun, rasio 2,84:1.
ADVERTISEMENT
S&P 500 mencatat 15 saham tertinggi 52 minggu dan 3 terendah, sementara Nasdaq mencatat 83 tertinggi baru dan 50 terendah. Total volume transaksi di bursa AS mencapai sekitar 20,20 miliar saham, lebih tinggi dari rata-rata 16,52 miliar dalam 20 hari terakhir.