Saham Wijaya Karya (WIKA) Dipantau BEI, Harga Langsung Anjlok 5,93 Persen

15 Juli 2024 10:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika). Foto: AP Photo/Dita Alangkara
zoom-in-whitePerbesar
Logo perusahaan konstruksi milik negara Wijaya Karya (Wika). Foto: AP Photo/Dita Alangkara
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bursa Efek Indonesia (BEI) memantau saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) akibat peningkatan harga yang di luar kebiasaan (unusual market activity) atau UMA. Pada pekan lalu, saham WIKA melonjak 67,38 persen.
ADVERTISEMENT
Pada perdagangan Senin pukul 9.51 WIB, saham WIKA melemah 14 poin atau 5,93 persen ke level 222 per lembar. Selama sebulan terakhir, saham WIKA melonjak 143,01 persen.
Kepala Divisi Pengawasan Transaksi BEI Yulianto Aji Sadono dan Kepala Divisi Pengaturan & Operasional Perdagangan BEI Pande Made Kusuma Ari A tengah mencermati perkembangan pola transaksi saham ini.
“Dalam rangka perlindungan Investor, dengan ini kami menginformasikan bahwa telah terjadi peningkatan harga saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) di luar kebiasaan (Unusual Market Activity),” ujar Yulianto dan Pande dalam pengumuman BEI, dikutip Senin (15/7).
Para investor diharapkan memperhatikan jawaban perusahaan tercatat atas permintaan konfirmasi Bursa, mencermati kinerja perusahaan tercatat dan keterbukaan informasinya, mengkaji kembali rencana aksi korporasi perusahaan tercatat apabila rencana tersebut belum mendapatkan persetujuan RUPS.
ADVERTISEMENT
“Mempertimbangkan berbagai kemungkinan yang dapat timbul di kemudian hari sebelum melakukan pengambilan keputusan investasi,” kata mereka.
Sebelumnya Direktur Pengawasan Transaksi dan Kepatuhan BEI Kristian Manullang menambahkan, BEI juga akan membuka peluang untuk meminta keterangan tertulis kepada WIKA apabila ada anomali pergerakan saham.
"Kita lihat ke depan. Enggak sembarangan suspensi, kemarin kan baru fundamental. Secara objektif kita lihat perilaku transaksi bagaimana, semua saham kita pantau," ujar Kristian saat ditemui di Gedung BEI, Senin (8/7).