Sahamnya Direkomendasikan Kaesang, Ini Profil dan Kinerja Perusahaan Elnusa

12 Januari 2021 17:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kaesang Pangarep dalam acara Nongkrong Bareng SaHebat, di gerai Yang Ayam, Jakarta Barat, Minggu (26/1). Foto: Helmi Afandi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kaesang Pangarep dalam acara Nongkrong Bareng SaHebat, di gerai Yang Ayam, Jakarta Barat, Minggu (26/1). Foto: Helmi Afandi/kumparan
ADVERTISEMENT
Putra bungsu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep baru-baru ini membahas lagi tentang saham unggulannya. Kali ini saham PT Elnusa Tbk (ELSA) ikut masuk dalam radar Sangmology, alias aliran rekomendasi saham ala Kaesang.
ADVERTISEMENT
Dalam unggahan di instagram @sahamrakyat, Kaesang menjagokan saham ELSA lengkap dengan analisanya. Mulai dari adanya stimulus positif dari pemerintah hingga menilai perseroan tersebut masih memiliki fundamental yang bagus karena mencatatkan laba bersih Rp 187 miliar pada kuartal III 2020.
Lalu seperti apa profil perusahaan Elnusa dan bagaimana kinerja keuangannya? Berikut kumparan merangkumnya.
Elnusa merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa energi yang terintegrasi untuk memberikan solusi total, telah beroperasi sejak 25 Januari 1969. Perseroan memiliki beberapa segmen bisnis.
Pada segmen hulu migas, Elnusa melakukan kegiatan survei seismik darat, zona transisi dan laut di Indonesia. Cakupan wilayah survei seismik yang telah dilakukan merupakan yang terbesar di Indonesia. Selain itu perseroan juga melakukan kegiatan produksi hulu migas seperti pengeboran di lebih dari 63 sumur Vico Indonesia.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, dari segmen distribusi dan logistik energi, Elnusa kini mengelola 49 terminal BBM. Perseroan juga merupakan operator distribusi BBM nasional dan turut mendukung program BBM Satu Harga untuk wilayah Sulawesi, Kalimantan, Sumatra, Bali, Nusa Tenggara, dan wilayah Indonesia bagian timur lainnya.
Berdasarkan keterbukaan informasi BEI, pada kuartal III 2020 lalu, Elnusa mencatatkan pendapatan sebesar Rp 5,7 triliun. Angka ini turun 2,5 persen dibandingkan pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 5,91 triliun.
Elsa Regent kapal survei seismik berbendera Indonesia milik PT Elnusa Tbk. Foto: Dok. Elnusa
Di sisi lain beban pokok pendapatan berhasil ditekan menjadi Rp 5,1 triliun pada kuartal III 2020 dibandingkan Rp 5,32 triliun di kuartal III 2019. Meski demikian tertekannya pendapatan ternyata juga berimbas pada laba bersih perseroan. Seperti yang dikatakan Kaesang, pada kuartal III 2020, Elnusa mengantongi laba bersih sebesar Rp 187 miliar. Namun angka tersebut sejatinya anjlok 21,42 persen dibandingkan capaian laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp 238 miliar.
ADVERTISEMENT
Penurunan pendapatan dan laba bersih ini disebabkan oleh efek triple shock selama pandemi yaitu penurunan harga minyak dunia, penurunan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), dan fluktuasi kurs rupiah. Seperti diketahui, konsumsi BBM nasional menurun selama pandemi. Hal tersebut menyebabkan bisnis perseroan di segmen distribusi dan logistik energi juga terganggu.
Kemudian jika dilihat dari sisi pergerakan saham, per hari ini Selasa (12/1) saham ELSA berada di level Rp 472, turun 2,48 persen. Namun jika dilihat pergerakannya sejak 6 bulan lalu, saham ELSA sudah melejit sekitar 110 persen. Pada Oktober 2020 lalu saham ELSA sempat menyentuh level terendah di Rp 194 per saham. Sedangkan dalam satu pekan terakhir, saham ELSA sudah tercatat naik 33,33 persen.
ADVERTISEMENT
Dalam analisanya, Kaesang juga sempat menyinggung soal valuasi saham ELSA yang memiliki PBV 0,7x. Menurut Kaesang, parameter tersebut menunjukkan bahwa saham ELSA masih murah dan berpotensi untuk naik lagi di level Rp 550.
“Ini masih sangat murah untuk perusahaan sekelas ELSA. Jika dihargai sesuai nilai bukunya, harga ELSA bisa mencapai Rp 550,” ujar Kaesang. Menurutnya, harga minyak telah tembus angka USD 50 per barrel dan ELSA baru saja breakout resisten 420 di angka 424 dan 420 menjadi support baru,” ujarnya. Kaesang optimistis jika bertahan di atas 420, ELSA berpotensi ke angka selanjutnya yaitu 466, 510 dan 550.
Meski demikian Kaesang mengeklaim bahwa hasil analisanya tersebut bukan merupakan perintah agar para pengikutnya di media sosial membeli saham ELSA. Melainkan Kaesang bermaksud menyajikan cara pandang lain dalam menganalisa potensi suatu saham.
ADVERTISEMENT
SANGMOLOGY bukan perintah jual atau beli saham. Namun perintah untuk beli Sang Pisang. Gak. Bercanda. Ini aliran baru supaya kalian mau berpikir kritis dan terbuka dalam melihat potensi di suatu emiten saham,” tandasnya.