Said Didu Sebut Gunung Emas Blok Wabu Lebih Besar dari Grasberg, Benarkah?

27 September 2021 12:13 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana tambang emas Freeport Foto: REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto
zoom-in-whitePerbesar
Suasana tambang emas Freeport Foto: REUTERS/Muhammad Adimaja/Antara Foto
ADVERTISEMENT
Mantan Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Said Didu turut angkat bicara soal Blok Wabu, gunung emas di Papua yang belakangan mendapat sorotan karena disebut-sebut dalam konflik antara Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Pandjaitan dengan Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar dan Koordinator KontraS Fatia Maulidiyanti.
ADVERTISEMENT
Blok Wabu merupakan 'gunung emas' yang belum terjamah di Kabupaten Intan Jaya. Saat dieksplorasi Freeport, ditemukan potensi sumber daya emas sebesar 8,1 juta troy ounce di sana.
Dikutip dari Bloomberg pada Kamis (23/9), harga emas saat ini USD 1.764,1 per troy ounce. Jika dikalikan dengan potensi sumber daya emas di Blok Wabu yang mencapai 8,1 juta troy ounce, berarti ada 'harta karun' sebesar USD 14,289 miliar atau sekitar Rp 207,19 triliun (kurs dolar Rp 14.500).
Muhammad Said Didu Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Said Didu bahkan menyebut potensi emas di Blok Wabu bernilai Rp 300 triliun. Menurutnya, potensi Blok Wabu bahkan lebih besar dari Grasberg sehingga diperebutkan oleh berbagai pihak.
"Saya 3 kali ke blok (Grasberg) tersebut, jadi agak paham. Potensi emasnya (Blok Wabu) lebih tinggi dari Freeport. Sangat aneh kalau tidak diambil BUMN. Yang diperebutkan adalah tambang emas yang memang cukup besar, menurut hasil evaluasi Freeport, nilainya sekarang kira-kira Rp 300 triliun. Kemungkinan besar Blok Wabu sama seperti Freeport masuk dulu tahun 1960-an, dieksplorasi ketemu cadangan lagi," ujar Said Didu dalam akun Youtube MSD yang berjudul MISTERI BLOK WABU YANG MEMBUAT LUHUT RIBUT DENGAN HARIS AZHAR, seperti dikutip kumparan pada Senin (27/9).
ADVERTISEMENT
Ia juga menyebut bahwa kandungan emas dalam bongkahan batu dan tanah yang mengandung mineral (ore) di Blok Wabu lebih bagus dari di Grasberg.
"Lebih besar dari Freeport, tapi ini temuan pertama. Seperti Freeport, awal ditemukan mungkin hanya seperlima dari yang sekarang. Eksplorasi kan hanya mengambil sample," katanya.
Benarkah demikian?
Berdasarkan catatan kumparan pada 2018, dikutip dari data PT Inalum (Persero) atau MIND ID, diperkirakan Tambang Grasberg memiliki cadangan emas yang terbukti sebesar 1.187 ton dengan nilai USD 50,5 miliar atau Rp 732,25 triliun (kurs dolar Rp 14.500). Sebagai pembanding, harta karun emas di Blok Wabu yang disebut Said Didu bernilai Rp 300 triliun itu masih berupa potensi, belum menjadi cadangan terbukti.
ADVERTISEMENT
Selain cadangan terbukti, Tambang Grasberg juga memiliki cadangan emas yang belum terbukti atau masih potensi diperkirakan sebesar 1.333 ton dengan nilai USD 56,7 miliar atau Rp 822,15 triliun.
Tak hanya emas, Grasberg juga memiliki cadangan tembaga yang terbukti sebanyak 19,4 juta ton dengan nilai USD 129,5 miliar atau 1.877,75 triliun. Ditambah potensi cadangan tembaga sebesar 15 juta ton senilai USD 100 miliar alias Rp 1.450 triliun.
Lokasi tambang Freeport Foto: Reuters
Sedangkan untuk kadar emas dalam ore di Grasberg, dalam bijih seberat 5,5 ton yang kira-kira sebesar 1 orang dewasa, terdapat 5 gram emas. Selain itu terkandung juga 22 gram perak dan 55 kilogram (kg) tembaga. Kadar emas dalam bijih mineral di Tambang Grasberg kurang lebih 0,8 gram per ton.
ADVERTISEMENT
Di Blok Wabu, kadar emasnya diperkirakan mencapai 2,17 gram dalam 1 ton bijih. Bahkan, di beberapa spot, ada yang sampai 72 gram per 1 ton bongkahan bijih. Lebih tinggi dari kadar emas dalam ore di Grasberg, seperti yang disebutkan Said Didu.
Karena besarnya potensi itu, mantan Sekretaris Kementerian BUMN ini berharap Blok Wabu diserahkan ke BUMN. "Blok Wabu ini kandungan emasnya cukup tinggi dan daerah eksplorasi BUMN, sangat aneh kalau diserahkan ke swasta," ujarnya.