Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Saling Serang Saat Debat Cawapres, dari Pajak hingga IKN
23 Desember 2023 7:19 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Dalam simulasi kami angka itu hampir tidak masuk akal karena pertumbuhan ekonomi bisa 10 persen. Padahal selama ini pertumbuhan ekonomi hanya 5-6 persen. Kalau Anda bisa menaikkan rasio pajak sampai segitu, (pertumbuhan ekonomi) bisa 10 persen. Lalu bagaimana Anda mau menaikkan pajak, orang insentif pajak saja orang enggak ambil," kata Mahfud.
Menanggapi itu, Gibran menjelaskan kepada Mahfud bahwa menaikkan pajak dengan menaikkan rasio pajak adalah dua hal berbeda. Menurutnya, untuk menaikkan rasio pajak nantinya akan dibentuk Badan Penerimaan Pajak.
ADVERTISEMENT
"Jadi DJP (Direktorat Jenderal Pajak) dan Bea Cukai akan dilebur jadi satu sehingga fokus pada penerimaan negara, tidak akan urusi masalah pengeluaran," kata Gibran.
IKN Nusantara
Kemudian, Gibran menyindir Cak Imin karena sempat menghadiri peresmian IKN Nusantara, namun kini tidak mendukung karena menjadi Cawapres Anies Baswedan.
Saat itu, Cak Imin mengatakan pembangunan IKN jika hanya mengandalkan APBN yang investasinya hampir Rp 500 triliun, 1 persen dari anggaran tersebut bisa membangun seluruh jalan di Kalimantan.
"Saya ingat sekali Gus Imin dulu sempat ikut meresmikan dan potong tumpeng di IKN, ini gimana ndak konsisten, dulu dukung, sekarang ndak dukung karena menjadi wakilnya Pak Anies yang mengusung tema perubahan," tegasnya.
Gibran juga menilai, ketidaksetujuan Cak Imin atas IKN tidak selaras dengan gagasannya yang ingin membangun 40 kota selevel Jakarta sebagai upaya pemerataan pembangunan nasional.
ADVERTISEMENT
"Gus Imin ini agak aneh ya pengen bangun kota selevel Jakarta, tapi ndak setuju sama IKN. Tapi monggo lah ya ndak apa-apa," katanya.
Proyek di Solo Lebih Besar
Cak Imin juga sempat menyerang Gibran terkait kepemimpinannya sebagai Wali Kota Solo. Dia meminta tips Gibran agar banyak daerah mendapatkan proyek nasional seperti di Solo.
"Saya ingin Pak Gibran menyampaikan tips and trik agar bupati, wali kota dan pemda yang lain bisa belajar agar proyek-proyek besar bisa ada dimasukkan (seperti) yang ada di Kota Solo," ujarnya.
Gibran langsung menanggapi pertanyaan Cak Imin. Ia membantah kalau proyek nasional hanya terpusat di Solo. Sebab, kata Gibran, saat ini sudah terjadi pemerataan pembangunan.
"Saya jelaskan ya sekarang Indonesia sudah memulai yang namanya pemerataan pembangunan, dibangun bukan hanya Solo saja, 50 persen investasi kita sudah ada di luar Jawa, kita pengin fair ya, Gus," kata Gibran.
ADVERTISEMENT
"Jumlah proyek, jumlah anggaran yang dianggarkan ke Solo, sebelum saya jadi wali kota itu lebih besar, saya tahu lah ini arah pertanyaannya ke mana," tambahnya.