Sama-sama Bensin RON 90, Kok Shell Regular Lebih Mahal dari Pertalite?

22 Februari 2018 18:32 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
SPBU Shell. (Foto: Dok. Shell)
zoom-in-whitePerbesar
SPBU Shell. (Foto: Dok. Shell)
ADVERTISEMENT
Pada 19 Februari 2018 lalu, Shell Indonesia meluncurkan Shell Regular, produk Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan Research Octane Number (RON) 90 yang setara dengan Pertalite. Meski sama-sama bensin RON 90, namun harga Shell Regular lebih mahal dari Pertalite.
ADVERTISEMENT
Harga Pertalite hanya Rp 7.600 per liter, sedangkan harga Shell Regular Rp 8.400 per liter. Lantas, apa yang membuat harga Shell Regular lebih mahal dari Pertalite?
External Relations Shell Indonesia Dina Setianto mengakui, produk Shell Regular memang beroktan 90, atau sama dengan Pertalite. Namun produk ini diformulasikan dengan teknologi dynaflex yang diyakini mampu membantu menjaga kebersihan dan efisiensi mesin kendaraan.
Adapun teknologi dynaflex dikembangkan melalui penelitian dan riset yang dilakukan selama 5 tahun oleh Shell. Teknologi dynaflex sendiri, menurut Dina, telah digunakan pada seluruh jenis BBM yang diluncurkan Shell sejak tahun 2017.
"Shell Regular memang RON 90, tapi diformulasikan dengan teknologi dynaflex. Kalau untuk kebijakan perusahaan lain (soal kualitas BBM), mohon maaf kami tidak bisa mengomentari," ujarnya kepada kumparan (kumparan.com), Kamis (22/2).
ADVERTISEMENT
Dia menambahkan, harga BBM yang dijual Shell ditetapkan dengan memperhitungkan harga minyak mentah, pajak pemerintah, biaya logistik, kondisi lokal, peraturan lingkungan, dan biaya operasional. Dina menilai, harga BBM milik Shell sudah kompetitif.
"Kami sudah berusaha secara konsisten untuk memberikan pasokan bahan bakar dengan harga kompetitif. Kami meyakini, Shell Regular ini menjawab kebutuhan masyarakat akan produk berkualitas dengan harga terjangkau," jelas Dina.