Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sambil Main Paddle Board, Susi Sindir Pihak-pihak yang Sebut Kebijakannya Keliru
5 Desember 2020 10:56 WIB
ADVERTISEMENT
Tak lagi menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti masih diserang berbagai pihak. Ada orang-orang yang tak puas dengan kebijakan saat Susi menjadi menteri dan kini ramai-ramai menyebutnya keliru.
ADVERTISEMENT
Sambil main paddle board, Susi melempar sindiran. Dikutip dari video yang diunggah di akun Twitter resminya, Susi yang tengah santai di tengah laut menyampaikan bahwa pihak yang menyebut kebijakannya keliru mestinya dulu menggugat ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).
"Pagi. Matahari cerah sekali. Sayang, tadi pagi saya cuma dengar 'keliru, Susi keliru'. Susi keliru apanya? Wong saya lagi main paddling kok. Siang hari begini masih bilang Susi keliru. Dulu waktu saya masih menjabat, saya sudah bilang siapa yang berkeberatan dengan kebijakan saya, bisa PTUN-kan saya," ujar Susi, Sabtu (5/12).
Ia menuturkan, hanya ada satu pengusaha yang menggugat ke PTUN saat masih menjadi menteri. Itu pun gagal. Ia heran mengapa banyak yang baru menyampaikan keberatan saat dirinya sudah tidak lagi menjadi menteri.
ADVERTISEMENT
"Saya waktu itu karena pejabat negara, punya pengacara yaitu Jaksa Agung. Ada satu orang yang mem-PTUN-kan saya Rp 1 triliun, satu perusahaan. Tapi waktu itu tidak berhasil. Sekarang saya cuma Susi Pudjiastuti, sedang paddling di laut," tutur Susi.
Susi pun melontarkan serangan balik. Kebijakan-kebijakan yang dibilang keliru itu nyatanya sudah dirombak saat Edhy Prabowo menjadi Menteri Kelautan dan Perikanan. Menurut Susi, nyatanya terjadi kekeliruan setelah kebijakannya dicabut menteri baru.
"Apa urusannya yang keliru? Coba apa? Kan sudah diganti semua yang keliru, mestinya jadi benar. Masa keliru lagi? Keliru diganti mestinya jadi benar," ucapnya.
Sebelumnya diberitakan, Susi ditantang berdebat soal ekspor benih lobster atau benur oleh Ketua Komisi Pemangku-Kepentingan dan Konsultasi Publik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KP2-KKP) Effendi Gazali. Effendi mengaku menginginkan adanya keterbukaan mengenai kebijakan ekspor benur.
ADVERTISEMENT
“Saya mengajak Bu Susi berdiskusi dengan saya, bukan sok-sokan,” kata Effendi dalam webinar bersama Masyarakat Akuakultur Indonesia (MAI), Senin (30/11).
Susi juga disebut-sebut oleh Hashim Djojohadikusumo yang mengakui bahwa dirinya lah yang meminta Edhy Prabowo membuka keran ekspor benih lobster.
“Nah dengan menteri baru yang kebetulan saja dari partai kami, kami ajukan dan waktu itu saya ketemu Pak Edhy tahun lalu. Saya bilang, 'Ed berapa kali saya wanti-wanti, saya usulkan berikan izin sebanyak-banyaknya',” kata Hashim Djojohadikusumo, Jumat (4/12).
Dalam kesempatan konferensi pers itu, Hashim juga mengakui dirinya punya bisnis sektor kelautan, yang semasa Susi Pudjiastuti mandek. Hal itu terjadi karena adanya larangan budi daya dan ekspor benih lobster.
ADVERTISEMENT
“Nah khusus untuk lobster dilarang budidaya apalagi ekspor. Menteri yang lama melarang budi daya lobster, maka kami tidak bikin budi daya lobster, apalagi ekspor,” ujar Hashim.