Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sambut Bitcoin Halving, Akademi Crypto Gelar Event Kripto Terbesar di Dunia
16 April 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 3 menitAcara ini digelar dalam rangka menyambut fenomena besar di dunia cryptocurrency, Bitcoin Halving, yang diprediksi terjadi pada April 2024. Bitcoin Halving merupakan peristiwa langka setiap empat tahun sekali, yang membuat imbalan bagi para penambang Bitcoin dikurangi setengahnya.
“Dalam kesempatan empat tahun sekali ini, kami ingin memperluas edukasi seputar crypto di Indonesia dengan membuat event gratis ini yang dihadiri lebih dari 8.000 orang,” jelas Co-founder Akademi Crypto, Timothy Ronald.
Ia melanjutkan, Bitcoin Halving bertujuan menjaga inflasi Bitcoin dan memastikan aset kripto ini tetap memiliki nilai yang dapat dipertahankan seiring waktu.
“Ini adalah wujud terima kasih saya terhadap industri crypto yang telah membawa hidup saya ke titik ini, crypto telah mengubah hidup saya, dan saya ingin teknologi baru ini bisa diterima lebih luas oleh masyarakat untuk mendorong adopsi di tanah air,” sambungnya.
Akademi Crypto juga mengundang ribuan anggota serta komunitas cryptocurrency dari berbagai daerah, serta sejumlah pembicara terkemuka di industri ini. Selain Timothy Ronald, hadir juga Co-Founder Akademi Crypto, Kalimasada; CEO BRI Ventures, Nicko Widjaja; CEO Indodax, Oscar Darmawan; CEO Triv Exchange, Gabriel Rey; serta CCO Reku, Reku Robby.
Pentingnya Cryptocurrency untuk Masa Depan
Perkembangan teknologi ikut meningkatnya daya adaptasi masyarakat, khususnya anak-anak muda. Hal ini pun menjadi alasan di balik pentingnya cryptocurrency untuk masa depan.
Pada awal tahun ini, Amerika Serikat menjadi negara pertama di dunia yang melegalkan Exchange Traded-Fund (ETF) Spot Bitcoin sebagai instrumen investasi yang sah dan bisa diakses di pasar modal Negeri Paman Sam tersebut.
Berbagai perusahaan investasi raksasa dunia seperti BlackRock, ARK21, Franklin Templeton, Grayscale, hingga VanEck, bahkan turut menjadi sekuritas yang menyediakan produk tersebut untuk diperjualbelikan di Wall Street.
Di bulan lalu saja, transaksi ETF Spot Bitcoin berhasil menembus USD 12,1 miliar atau setara Rp 192 triliun. Platform data blockchain, Chainalysis, juga turut merilis riset yang menyatakan bahwa Indonesia menjadi negara dengan tingkat adaptabilitas crypto tertinggi ketujuh di dunia. Capaian ini melampaui sejumlah negara seperti Thailand, China, Rusia, hingga Inggris.
Maka dari itu, Akademi Crypto melihat perkembangan cryptocurrency sebagai hal yang penting untuk terus ditingkatkan di dunia, khususnya di Indonesia.
“Kami percaya bahwa cryptocurrency memiliki potensi besar untuk mengubah paradigma keuangan global, dan acara ini adalah langkah kecil kami dalam mendukung visi tersebut,” jelas Kalimasada.
“Kami berharap melalui event ini, semakin banyak orang yang dapat memahami manfaat dan tantangan yang terkait dengan penggunaan cryptocurrency,” tutupnya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio