Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.99.1
3 Ramadhan 1446 HSenin, 03 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Sambut KTT G20, THK Forum Dorong Bali Jadi Pusat Kesehatan Internasional
28 Agustus 2022 11:22 WIB
ยท
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hal tersebut menjadi pembahasan dalam Tri Hita Karana (THK) Forum Road to G20 di Kura Kura Bali, dengan tema Global Health Architecture: Bali for the World on Health, Resilience, and Happiness-Research Innovation, Healthcare, and Finance Ecosystem.
Topik yang didiskusikan antara lain pembangunan infrastruktur kesehatan berupa fasilitas kesehatan berkelas dunia, pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia, pembiayaan riset kesehatan dan genomik, inovasi dalam pengiriman bat dan akses perawatan kesehatan, dan pemanfaatan inovasi digital untuk menciptakan ekosistem kesehatan global.
Diskusi menghadirkan Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Sir Gordon Duff-Pro Vice Chancellor Oxford University (2014-2021), dan perwakilan dari asosiasi terkait, akademisi, investor, dan sektor swasta.
Dalam sambutannya, Tantowi Yahya selaku Executive Lead THK Forum menyatakan, "Sebagai negara dengan populasi keempat terbesar di dunia, kepulauan terbesar, dan keragaman genomik; maka kesempatan riset di bidang genomik sangat luas di Indonesia," ujarnya dalam keterangan resmi, Minggu (28/8).
ADVERTISEMENT
Budi menyatakan, salah satu pusat untuk mengembangkan riset genomik adalah di Bali. Sejalan dengan Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali yang diluncurkan 3 Desember 2021, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya diversifikasi ekonomi di Bali, sehingga tidak hanya tergantung pada satu sektor, yaitu pariwisata saja.
Sebagai implementasi dari Peta Jalan Ekonomi Kerthi Bali tersebut, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah melakukan beberapa beberapa upaya untuk mengolah data genomik tersebut, misalnya membangun pusat riset genomik di Universitas Udayana dan melakukan pertemuan dengan East Venture untuk mendukung bio research di Bali.
ADVERTISEMENT
"Bali memiliki modalitas untuk membangun dan menyiapkan infrastruktur kesehatan. Untuk itu, kami membuka kesempatan bagi perusahaan asing untuk mendirikan pusat riset dan investasi lainnya di bidang kesehatan di Indonesia. Namun, monetisasi tetap harus dilakukan di Indonesia dan bermanfaat bagi masyarakat," ujar Budi.
Dalam pidatonya, Sandiaga Uno juga mendukung konsep medical tourism sebagai bagian dari pemulihan sektor wisata yang sangat terdampak akibat pandemi.
Sementara itu, Sir Gordon Duff mengemukakan, "Pandemi telah menciptakan momentum untuk mengembangkan skala, kapasitas, dan respons cepat untuk menciptakan ketahanan kesehatan global. Bali dan Indonesia adalah tempat yang strategis untuk memanfaatkan momentum ini agar ilmuwan bisa memahami target obat baru dan jenis perawatan kesehatan yang lebih tepat untuk kesehatan manusia," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Andrew Lo, Director of Financial Engineering at MIT Sloan School of Management menekankan bahwa kesehatan adalah masalah global, sehingga perlu bantuan dari semua pemangku kepentingan untuk mengatasinya.
Dalam, skenario perhitungannya, Andrew mengungkapkan diperlukan dana biofund sebesar USD 30 miliar untuk memperbesar skala dampak, serta mengurangi risiko keuangan. Hal in bisa dicapai dengan skema blended finance; yaitu menggunakan dana publik sebagai katalis untuk menarik investasi dari pendanaan swasta secara, masif.
Diskusi berlangsung produktif untuk mengupas dua topik yaitu Global Health Architecture and How to Crate healthcare Services and Innovation Ecosystem for Planetary Health dan Leveraging Global Healthcare Ecosystem through Collaboration and Technology Innovation.
Di akhir diskusi disimpulkan bahwa berbagai inisiatif terkait pembangunan arsitektur kesehatan ini memerlukan kolaborasi berbagai pihak-termasuk pemerintah, praktisi kesehatan, industri kesehatan dan farmasi, kelompok investor dan keuangan, asosiasi kesehatan dan rumah sakit-untuk bisa mencapai arsitektur kesehatan yang dicita-citakan.
ADVERTISEMENT
"Kami harap diskusi in bisa membangun kesadaran dan komitmen yang lebih kuat antara pemangku kepentingan untuk membangun ekosistem dan arsitektur kesehatan global, dan secara khusus mendorong Bali menjadi pusat kesehatan yang tangguh," tutup Tantowi.