Sambut Natal dan Tahun Baru, Listrik PLN Masuk ke 14 Dusun Terpencil di NTT

26 Desember 2024 11:19 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Yohanes Nule (tengah), salah satu warga Dusun 2 Desa Bonleu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur antusias menyalakan lampu di rumahnya pada Jumat (29/11). Foto: Dok. PLN
zoom-in-whitePerbesar
Yohanes Nule (tengah), salah satu warga Dusun 2 Desa Bonleu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur antusias menyalakan lampu di rumahnya pada Jumat (29/11). Foto: Dok. PLN
Senyum bahagia tampak di wajah Nahor Boki, warga Dusun 3 Desa Kauniki, Kecamatan Takari, Kabupaten Kupang. Setelah bertahun-tahun hidup tanpa akses listrik, ia dan keluarganya kini bersiap menyambut Natal dengan cahaya lampu PLN yang baru saja menjangkau desanya.
“Kami senang sekali akhirnya bisa merasakan masuknya listrik ke dusun kami. Seluruh warga sudah tidak sabar untuk segera memasang listrik di rumah masing-masing,” tutur Nahor dengan mata berbinar.
Cerita seperti Nahor kini terdengar di 14 dusun terpencil yang tersebar di Pulau Timor, Rote, Alor, dan Sabu, Nusa Tenggara Timur (NTT). PT PLN (Persero) melalui PLN Unit Induk Wilayah (UIW) NTT telah menyelesaikan pembangunan infrastruktur kelistrikan yang memungkinkan sekitar 2 ribu keluarga menikmati listrik 24 jam penuh.
Mesakh Toineno (kiri), salah satu warga Dusun 2 Desa Bonleu, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur tampak bahagia saat berkumpul bersama keluarga dan menonton televisi di rumahnya pasca jaringan listrik PLN masuk ke dusun tersebut. Foto: Dok. PLN
Pembangunan infrastruktur ini bukan tanpa tantangan. Medan yang berat dan terpencil menjadi kendala utama. Namun, PLN berhasil membangun jaringan tegangan menengah (JTM) sepanjang 38,97 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah (JTR) sepanjang 96,03 kms, serta 19 gardu berkapasitas total 950 kilovolt ampere (kVA).
Penjabat Bupati Alor, Zeth Sony Libing, mengungkapkan rasa syukurnya, meski medannya sulit, PLN berhasil mewujudkan mimpi masyarakat untuk menikmati listrik.
“Semoga dengan hadirnya listrik dapat memberikan manfaat yang baik bagi masyarakat setempat,” ujarnya.
Masyarakat Dusun Lama, Desa Tes, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur tampak tersenyum bahagia saat penyalaan perdana jaringan listrik di dusunnya pada Jumat (29/11). Foto: Dok. PLN
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menegaskan komitmen PLN untuk mewujudkan keadilan energi, termasuk di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
“Listrik adalah kebutuhan primer. Melalui pembangunan ini, kami mendukung Pemerintah dalam memastikan pemerataan listrik sebagai wujud nyata sila kelima Pancasila,” ungkap Darmawan.
Bagi masyarakat di 14 dusun tersebut, hadirnya listrik membawa harapan baru. Tak hanya memungkinkan kehidupan sehari-hari menjadi lebih nyaman, tetapi juga membuka peluang ekonomi, pendidikan, dan sosial yang lebih baik.
“Semoga perayaan Natal dan Tahun Baru 2025 menjadi lebih hangat dan bermakna dengan hadirnya listrik. Kami berharap listrik ini dapat menjadi cahaya kemajuan bagi masyarakat di wilayah ini,” ujar General Manager PLN UIW NTT, F. Eko Sulistyono.
Para petugas PLN melakukan pemeriksaan tegangan listrik di salah satu gardu di Desa Roboaba, Kabupaten Sabu Raijua, Nusa Tenggara Timur saat commissioning test jaringan kelistrikan akhir November lalu. Foto: Dok. PLN
Di tengah malam yang dulu gelap, kini mulai terlihat gemerlap lampu-lampu yang menerangi rumah-rumah penduduk. Cahaya itu tidak hanya melambangkan listrik, tetapi juga simbol harapan, kesejahteraan, dan semangat untuk masa depan yang lebih baik.
Natal kali ini benar-benar istimewa di pelosok NTT, bukan hanya tentang perayaan, tetapi juga tentang kehidupan baru yang dimulai dengan cahaya listrik.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio