Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
6 Ramadhan 1446 HKamis, 06 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
Sanad, perusahaan persewaan dan rekayasa kedirgantaraan global yang dimiliki oleh sovereign investor Abu Dhabi, Mubadala Investment Company PJSC (Mubadala), menjalin kemitraan baru selama lima tahun dengan Lion Air , maskapai penerbangan swasta Indonesia.
ADVERTISEMENT
Melalui perjanjian ini, Sanad akan menyediakan layanan Maintenance, Repair, and Overhaul (MRO) atau layanan perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan menyeluruh secara komprehensif untuk mesin V2500 yang menggerakkan armada Airbus A320 milik Lion Air, termasuk pesawat yang dioperasikan oleh Batik Air dan Super Air Jet.
Perjanjian tersebut ditandatangani di hadapan H.E. Abdulla Salem Obaid Salem AlDhaheri, Duta Besar UEA untuk Indonesia dan ASEAN, yang ditandatangani oleh Mansoor Janahi, Managing Director dan Group CEO Sanad, dan Dennis Kirana, Vice CEO Batam Aero Technics, yang menandai hubungan ekonomi dan penerbangan yang semakin erat antara UEA dan Indonesia. Kesepakatan ini secara langsung mendukung Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif (CEPA) UEA-Indonesia yang bertujuan untuk meningkatkan perdagangan bilateral hingga USD 10 miliar per tahun pada 2026.
ADVERTISEMENT
Inti dari kemitraan ini adalah mesin V2500 yang diproduksi oleh International Aero Engine, yang telah menjadi landasan penerbangan sejak memasuki pasar pada tahun 1989. Saat ini, mesin itu menggerakkan lebih dari 2.600 pesawat dan melayani lebih dari 170 operator di seluruh dunia, mengumpulkan 275 juta jam terbang yang mengesankan, yang membuktikan efisiensi, keandalan, dan daya tahannya. Pada 2023, lebih dari 5.280 mesin V2500 beroperasi di seluruh dunia, yang menunjukkan relevansinya yang berkelanjutan dalam penerbangan modern.
Sanad akan memanfaatkan fasilitas canggihnya di Abu Dhabi untuk melayani armada mesin V2500 milik Lion Air. Setelah merawat lebih dari 250 mesin V2500 dalam lima tahun terakhir, Sanad tetap menjadi satu-satunya penyedia layanan perbaikan penuh V2500 di Timur Tengah sejak 2012. Perjanjian baru ini semakin memperkuat posisi Sanad sebagai penyedia layanan MRO independen terkemuka dan sebagai mitra tepercaya bagi berbagai maskapai penerbangan terkemuka di dunia.
Lion Air saat ini memiliki armada berkapasitas lebih dari 310 pesawat. Kesepakatan baru ini diperluas untuk mencakup layanan MRO untuk mesin V2500 yang digunakan oleh Super Air Jet dan Batik Air, keduanya anak perusahaan Lion Air. Bersama-sama, maskapai penerbangan ini mengoperasikan lebih dari 65 pesawat yang ditenagai oleh mesin V2500.
ADVERTISEMENT
“Perjanjian baru dengan Lion Air, maskapai penerbangan terbesar di Indonesia berdasarkan ukuran armada, semakin memperkuat kehadiran pasar global Sanad dan memantapkan posisi Abu Dhabi sebagai pusat terkemuka untuk solusi inovatif," kata Managing Director dan Group CEO di Sanad, Mansoor Janahi, melalui keterangan tertulis, Rabu (5/3).
"Kemitraan ini merupakan tambahan baru bagi basis pelanggan Sanad yang terus berkembang dan dibangun di atas kemitraan yang sudah ada dengan maskapai penerbangan Indonesia, yang memperkuat fokus kami pada kawasan Asia Tenggara—pasar penerbangan dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Yang lebih penting, hal ini mencerminkan hubungan yang sukses antara UEA dan Indonesia dalam memajukan kerja sama ekonomi dan industri,” tambahnya.
Wakil CEO Batam Aero Technics Lion Air Group, Dennis Kirana, mengatakan keahlian dan kemampuan Sanad dalam memelihara armada V2500 menjadikan mereka mitra yang sempurna. Ia menilai kemitraan ini sangat penting untuk memastikan efisiensi, keselamatan, dan keandalan armada V2500 Lion Air.
ADVERTISEMENT
"Lebih jauh, perjanjian ini mewakili lebih dari sekadar kesepakatan bisnis, ini adalah kolaborasi strategis yang mencerminkan hubungan yang kuat dan terus berkembang antara Indonesia dan UEA di sektor penerbangan,” ujar Dennis.
Dengan pengalaman lebih dari 38 tahun dalam perawatan dan perbaikan mesin pesawat, Sanad telah melayani lebih dari 600 mesin V2500 sejak 2012. Basis kliennya yang luas mencakup lebih dari 30 maskapai penerbangan dan 10 mitra strategis yang berasal dari seluruh Timur Tengah, Eropa, Afrika, Amerika, dan Asia.
Kemitraan ini dinilai semakin memperkuat peran Sanad sebagai penyedia jasa perawatan dan perbaikan yang independen dan terkemuka, selaras dengan reputasi Abu Dhabi yang terus berkembang sebagai pusat penerbangan global dan sejalan dengan visi strategis UEA tentang pembangunan ekonomi dan industri di pasar internasional.
ADVERTISEMENT