Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Sandi Isyaratkan Bali Jadi Travel Bubble Pertama, 70 Persen Warganya Divaksin
3 Januari 2021 14:04 WIB
ADVERTISEMENT
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif tengah mempersiapkan pembukaan travel bubble di Indonesia. Bali kemungkinan menjadi lokasi pertama program ini karena yang paling siap.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno mengusulkan agar 70 persen warga di Pulau Dewata divaksin. Saat ini, jumlah warga di sana sekitar 4 juta orang.
"Kalau kita dahulukan di Bali bisa 70 persen divaksin, ini akan jadi seperti New Zealand (Selandia Baru) yang sudah bisa dikunci," kata Sandi dalam webinar Economic Outlook KAHMIPreneur 2021, Minggu (3/12).
Travel bubble atau gelembung travel adalah istilah untuk dua negara atau lebih yang berdekatan untuk memudahkan akses wisata bagi pengunjung. Misalnya, melakukan perjalanan secara bebas atau dan menghindari kewajiban karantina mandiri sesuai kesepakatan.
Sandi mencontoh Selandia Baru karena negara tersebut telah berkomitmen untuk membuka travel bubble pada kuartal pertama tahun ini selagi tidak ada penambahan kasus corona secara signifikan.
ADVERTISEMENT
Selandia Baru berencana membuka travel bubble bersama dengan Australia. Itu artinya, warga kedua negara bisa saling travelling di kedua negara ini.
Sementara Indonesia, berencana membuka travel bubble dengan Singapura. Artinya, turis Singapura hanya boleh berjalan-jalan di Bali saja, tidak boleh ke daerah lain di Indonesia. Begitu pun sebaliknya. Tapi, Indonesia masih menunggu kepastian dari Singapura.
"Kalau Singapura sudah ready, kita bisa pairing dengan Bali," terangnya.
Jika travel bubble ini diterapkan, kata Sandi, akan ada ketentuan khusus untuk mencegah penyebaran COVID-19 . Salah satunya, wajib menunjukkan hasil negatif tes swab PCR.
Dia mengaku bakal melakukan kunjungan ke Bali pada pertengahan bulan ini bersama Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Kalau ini berhasil, menurutnya, pariwisata Bali bisa menjadi pandemic winner. Dia berharap pariwisata tahun ini bisa perlahan bangkit, tapi tetap bergantung pada kebijakan pemerintah dari sisi kesehatan.
ADVERTISEMENT
Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) Faisal Basri, mendukung upaya pemerintah membuka travel bubble. Menurut dia, Bali memang menjadi pulau yang paling potensial untuk dibuka karena separuh ekonomi masyarakatnya bergantung pada pariwisata.
Dia mencontoh, salah satu skema travel bubble yang sudah diterapkan adalah Korea Selatan dan China. Korea Selatan membatasi 10 provinsi di China yang boleh berkunjung ke Negeri Ginseng tersebut.
Menurut dia, penguncian wilayah dalam travel bubble lazim dijalankan. Tapi, bukan berarti Bali diistimewakan dan daerah pariwisata lain tidak diperhatikan pemulihannya.
"Kalau Bali berhasil, skema travel bubble-nya bisa dikembangkan ke NTB (Nusa Tenggara Barat), NTT (Nusa Tenggara Timur)," ucapnya.
Meski begitu, dia menegaskan agar Sandi Uno tidak mempromosikan pariwisata saat ini. Sebab, kasus corona masih tinggi.
ADVERTISEMENT
"Jadi tolong Pak Sandi jangan promosi pariwisata. Siapkan infrastruktur pariwisata yang kokoh sehingga pasca COVID-19, pemulihannya cepat," ujarnya dalam kesempatan yang sama.