Sandiaga Uno: Kerajinan Tangan Bondowoso Harus Mampu Bersaing Demi Ekonomi Pulih

18 September 2021 20:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Menparekraf Sandiaga Uno di KaTa Kreatif 2021.  Foto: Dok: Kemenparekraf
zoom-in-whitePerbesar
Menparekraf Sandiaga Uno di KaTa Kreatif 2021. Foto: Dok: Kemenparekraf
ADVERTISEMENT
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan, Kabupaten Bondowoso memiliki potensi kerajinan tangan turun-temurun yang bisa digali potensinya. Menurutnya, dengan Program Pengembangan Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif Indonesia, masyarakat Bondowoso mampu mengembangkan potensi ekonomi kreatif di wilayah tersebut.
ADVERTISEMENT
Bondowoso adalah salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Timur dan dikenal dengan sebutan daerah Tapal Kuda. Kabupaten ini berada di antara pegunungan Kendeng Utara dengan puncaknya Gunung Raung, Gunung Ijen, dan di sebelah timur kaki pegunungan Hyang.
“Saat ini ada beberapa kerajinan yang bisa dikembangkan dari Kabupaten Bondowoso, mulai dari industri bordir, peralatan besi, kerajinan sangkar burung, batik tulis Bondowoso, kerajinan kelompen, industri cambuk dam kerajinan kulit. Jenis kerajinan unik ini bisa dikembangkan dari Bondowoso,” ujar Sandi dalam keterangannya, Sabtu (18/9).
Menurut Sandi, pihaknya juga mendorong pemerintah daerah mendorong untuk ikut dalam program-program Kemenparekraf, seperti Desa Wisata, Kabupaten/Kota (KaTa) Kreatif, Program Pengembangan SDM, Baparekraf for Startup (BEKUP), Bantuan Insentif Pemerintah (BIP), BEDAKAN (Bedah Desain Film, animasi dan video Nusantara), Bergerak (bedah gerai film, animasi, dan video), Inkubasi Fesyen & Kriya.
ADVERTISEMENT
“Di sini Kemenparekraf bekerj asama dengan institusi lainnya mendorong pengembangan infrastruktur di destinasi pariwisata,” katanya.
Menparekraf Sandiaga Uno di KaTa Kreatif 2021. Foto: Dok: Kemenparekraf
Dia mengungkapkan, pengembangan KaTa Kreatif Indonesia ini dilakukan dengan kegiatan Workshop Peningkatan Inovasi dan Kewirausahaan sebagai bentuk fasilitasi pengembangan potensi ekonomi kreatif di 25 Kabupaten/Kota.
“Pengembangannya dari berbagai strategi, dan kita selalu melihat potensi di setiap kota/kabupaten,” katanya.
Program Pengembangan Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia merupakan program yang dilaksanakan sejak tahun 2016 dan hingga saat ini terus dikembangkan oleh Kemenparekraf.
Tahapan kegiatan dilakukan dimulai dari pemetaan dan pengusulan subsektor ekraf unggulan melalui kegiatan dengan Uji Petik terhadap empat unsur/elemen Penilaian Mandiri Kabupaten Kota Kreatif Indonesia (PKM3I), yaitu: (17 subsektor ekonomi kreatif; kreator/pelaku ekraf (ABCG-M); rantai nilai ekraf; dan keterkaitan backward-forward linkage. Semua unsur PMK3I ini dapat didalami lebih lanjut melalui website https://kotakreatif.kemenparekraf.go.id.
ADVERTISEMENT