Sandiaga Uno Soroti Banyaknya Produk China di E-commerce

22 Agustus 2020 16:29 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sandiaga Uno saat mengajak masyarakat lelang brand lokal untuk bantu tangani virus corona. Foto: Dok. Sandiaga Uno
zoom-in-whitePerbesar
Sandiaga Uno saat mengajak masyarakat lelang brand lokal untuk bantu tangani virus corona. Foto: Dok. Sandiaga Uno
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pengusaha sekaligus politisi Sandiaga Uno meminta pemerintah dan pengusaha bekerja sama untuk mengurangi impor. Sebab, ketergantungan yang terlalu besar pada impor akan meningkatkan defisit perdagangan. Sandi menyoroti produk-produk di e-commerce yang didominasi barang dari China.
ADVERTISEMENT
“Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus dihadapi bersama, baik pemerintah maupun kalangan pengusaha,” kata Sandi dalam acara diskusi Webinar Meet The Experts LPBI UNAIR, Sabtu (22/8).
Dia mengingatkan, Indonesia masih menjadi pasar terbesar di Asia Tenggara untuk produk pertanian dan barang konsumsi. Bahkan, nilai transaksi penjualan online atau e-commerce di Indonesia mencapai sekitar Rp 309 triliun sehingga menjadi yang terbesar di ASEAN.
Sandiaga Uno saat mengajak masyarakat lelang brand lokal untuk bantu tangani virus corona. Foto: Dok. Sandiaga Uno
Dia menjelaskan, mulai dari startup, usaha mikro, kecil, dan menengah (UKM) berkontribusi besar terhadap ekonomi Indonesia. Untuk itu, kata dia, UMKM harus dibenahi untuk memperbaiki ekonomi Indonesia.
"Siapa yang harus menghadirkan solusi tersebut, ya kita semua harus siap dan hadirkan berbagai inovasi,” tegasnya.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Ketua Pelaksana Harian Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), Erick Thohir, menjelaskan bahwa kondisi akibat pandemi COVID-19 bisa dimanfaatkan masyarakat Indonesia untuk mendorong perekonomian dan memanfaatkan peluang.
Menurut Erick, saat ini yang terpenting adalah Indonesia sehat. Baru setelahnya, Indonesia mulai tumbuh dengan memanfaatkan pasar yang potensial.
"Kalau ini (Indonesia sehat) jalan, baru kita bicara tumbuh. Bagaimana kita membuka market lagi ke pasar-pasar potensial, terutama di Selatan-Selatan, Timur," kata Erick dalam acara milenial fest, Sabtu (15/8).
Dia melanjutkan, negara di kawasan Asia Timur dan Selatan yang dinilai potensial bagi Indonesia adalah China dan India. Kedua negara ini dinilai Erick sangat memerlukan produk dari Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Ada tetangga kita, China dan India, perlu macam-macam dari kita. Jangan kebalik, kita diimpor terus. Kita yang kirim ke mereka, terutama produk yang namanya maritim," jelasnya.
***
Saksikan video menarik di bawah ini.