Sarana Multi Infrastruktur Terbitkan Green Bond Rp 500 M, Bunga 7,8%

10 Juli 2018 11:31 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers PT Sarana Multi Infrastruktur dalam penerbitan obligasi grenbond di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (10/7). (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers PT Sarana Multi Infrastruktur dalam penerbitan obligasi grenbond di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (10/7). (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
ADVERTISEMENT
PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) (SMI) hari ini resmi merilis surat utang berbasis lingkungan atau green bond sebesar Rp 500 miliar. Penerbitan green bond ini untuk mendukung pembangunan berkelanjutan yang ada di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
Menurut Direktur Utama SMI Emma Sri Martini, penerbitan green bond SMI ini merupakan bagian dari Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) senilai Rp 3 triliun. Penerbitan obligasi ini merupakan penerbitan obligasi tahap I dengan nilai Rp 500 miliar.
Tingkat bunga yang dipatok yaitu 7,80% per tahun dengan jangka waktu 5 tahun. Adapun tanggal jatuh tempo 6 Juli 2023 dengan pembayaran bunga setiap 3 bulan. Dengan tanggal pembayaran bunga pertama 6 oktober 2018.
"Green bond ini merupakan PUB sehingga ini merupakan program bond sampai Rp 3 triliun. Di mana tahap I baru issued Rp 500 miliar dan ini dalam dua tahun ke depan mungkin Rp 3 triliun akan habis terpakai," kata Emma dalam acara penerbitan obligasi green bond di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (10/7).
ADVERTISEMENT
Konferensi pers PT Sarana Multi Infrastruktur dalam penerbitan obligasi grenbond di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (10/7). (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers PT Sarana Multi Infrastruktur dalam penerbitan obligasi grenbond di Gedung BEI, Sudirman, Jakarta Selatan, Selasa (10/7). (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Emma menuturkan, penerbitan obligasi berbasis lingkungan ini menjadi awal bagi perkembangan industri keuangan berwawasan lingkungan. Apalagi penerbitan surat utang ini merupakan instrumen perdana yang digunakan di dalam negeri.
"Kami berharap emisi green bond ke depan dapat bersaing dan kompetitif dibandingkan obligasi konvensional karena green bond memiliki nilai tambah dibandingkan obligasi konvensional," kata dia.
Emma menuturkan, adapun hasil dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk membiayai beberapa proyek seperti transportasi publik, pembangkit listrik dan di sektor energi terbarukan.
"Underlying-nya terkait pembiayaan kita di LRT Palembang, ada pembiayaan ke LRT Jabodebek dan pembiayaan kepada PT INKA dalam rangka pembuatan rolling stock pembuatan gerbong untuk LRT. Selain itu, terkait pembangkit listrik minihydro, dan satu di Sulawesi Utara, dan satu lagi di Sumatera Barat dan ada satu lagi adalah water treatment atau pengolahan air di Cilegon," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dalam memuluskan aksi korporasinya ini perusahaan telah menunjuk penjamin emisi, PT CGS-CIMB Sekuritas Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PR Indo Premier Sekuritas, PT Maybank Kim Eng Sekuritas. Selain itu, obligasi green bond ini telah mendapatkan peringkat Triple A dari Pefindo.