Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Sarasehan Ekonomi Prabowo Bisa Beri Sinyal Positif pada Pasar Saham
9 April 2025 10:28 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Presiden Prabowo Subianto menggelar sarasehan ekonomi dengan mengundang berbagau pihak, mulai dari pemegang kebijakan, ekonom, sampai pengusaha. Langkah ini dipandang dapat memberi sinyal positif bagi pasar.
ADVERTISEMENT
Ekonom dari CORE Indonesia, Yusuf Rendy Manilet, menilai forum semacam ini memang berpotensi memberikan sinyal positif terhadap arah kebijakan ke depan, terutama bila disertai dengan pesan yang jelas, konsisten, dan berbasis pada komitmen reformasi struktural.
“Namun demikian, efek forum ini terhadap optimisme pasar bersifat terbatas dan tidak otomatis. Terutama di tengah kondisi global yang penuh ketidakpastian, seperti suku bunga tinggi, ketegangan geopolitik, dan perlambatan ekonomi Tiongkok,” kata Yusuf kepada kumparan, Rabu (9/4).
Ia juga menjelaskan, sebenarnya forum konsultatif seperti sarasehan ekonomi yang diselenggarakan pada Selasa (8/4) itu, bukanlah hal baru. Ini pernah dilaksanakan di era kepresidenan Susilo Bambang Yudhoyono dan Joko Widodo.
“Namun, yang membedakan sarasehan Prabowo adalah momen politiknya: dilakukan menjelang masa transisi kekuasaan, sehingga lebih sarat dengan ekspektasi pasar terhadap arah kebijakan ke depan,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Yusuf menyebut, hal yang harus diperhatikan adalah tindak lanjut dari sarasehan tersebut dengan kebijakan konkret yang dapat menjawab tantangan struktural, seperti hilirisasi yang inklusif, defisit fiskal yang membesar, atau tekanan pada neraca transaksi berjalan.
Menurutnya, tanpa tindak lanjut yang nyata, sarasehan berisiko menjadi sekadar panggung simbolik, bukan alat untuk membangun kredibilitas jangka panjang.
“Jadi, optimisme pasar mungkin muncul sesaat, tetapi keberlanjutannya sangat tergantung pada konsistensi kebijakan dan kapasitas pemerintahan mendatang dalam merespons dinamika ekonomi global dan domestik secara realistis,” kata Yusuf.
Analis dari Panin Sekuritas, Felix Darmawan, memandang sarasehan ekonomi yang digelar Prabowo sebagai salah satu upaya untuk meredam kegelisahan pasar.
“Apalagi menjelang transisi pemerintahan dan di tengah tekanan global kayak sekarang, tingkat suku bunga tinggi, harga komoditas nggak stabil, geopolitik memanas,” ujarnya.
Ia juga melihat sarasehan yang diselenggarakan kemarin tersebut berbeda dari biasanya di mana diskusi dilakukan dalam bentuk terbuka alih-alih menggunakan siaran pers atau diskusi tertutup bersama pelaku usaha.
ADVERTISEMENT
“Yang menarik dari Sarasehan ini, calon presiden dan tim ekonominya langsung bicara dan buka ruang tanya jawab. Itu bisa kasih sinyal ke pasar bahwa kebijakan ke depan bakal didesain dengan pertimbangan masukan sektor riil,” kata Felix.
Untuk respons pasar, Felix bilang hal ini bisa membuat pasar lebih optimis tapi juga memiliki potensi untuk tidak berdampak apa-apa.
“Tapi kalau dari forum ini muncul komitmen dan arah kebijakan yang tegas, itu bisa bantu redakan ketidakpastian. Yang penting sekarang, pelaku pasar butuh kejelasan, bukan cuma pidato yang manis,” ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo menggelar sarasehan ekonomi dengan tajuk “Memperkuat Daya Tahan Ekonomi Indonesia di Tengah Gelombang Tarif Perdagangan”. Acara tersebut digelar di Menara Mandiri Sudirman, Jakarta pada Selasa (8/4).
ADVERTISEMENT
Acara ini dihadiri para menteri di Kabinet Merah Putih, di antaranya ada Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menkeu Sri Mulyani, Menteri Investasi sekaligus CEO Danantara Rosan Roeslani, Menaker Yassierli, Mendag Budi Santoso, Ketua DEN Luhut Binsar Pandjaitan, Kepala BGN Dadan Hindayana. Hadir pula pimpinan Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan, akademisi dan ekonom, hingga serikat buruh sampai pelaku usaha.