Sarinah Trading House Lirik Peluang Ekspor Produk UKM ke Kazakhstan & Tajikistan

Sarinah Trading House bersama Indonesia Diaspora SME-SMI Export Empowerment & Development menggelar bincang bisnis terkait pemasaran produk UKM dan IKM. Foto: Dok. Istimewa

Sarinah Trading House bersama ID SEED atau Indonesia Diaspora SME-SMI Export Empowerment & Development, menggelar bincang bisnis terkait pemasaran global produk UKM dan IKM.

Kegiatan ini dihadiri Duta Besar RI untuk Kazakhstan, Fadjroel Rachman, bersama dengan Ketua Umum ID SEED.

"Tercatat pada Januari 2019, ekspor Indonesia ke Kazakhstan hanya USD 341,02 ribu. Tapi pada Februari naik 14.829 persen menjadi USD 50,91 juta. Ekspor Indonesia ke sana meliputi; mesin/peralatan listrik, pesawat mekanik, serta kopi, teh, dan rempah-rempah," Direktur Perdagangan Sarinah, Rakesh Kumar Ashok Adiwani.

Hingga September 2022, ekspor Indonesia ke Kazakhstan mencapai USD 22 juta. Sedangkan nilai impor USD 287,5 juta. Indonesia mengekspor produk berupa crude palm oil (CPO), lemari es, hingga sabun ke Kazakhstan.

Sebaliknya, Kazakhstan mengekspor besi paduan, batu bara, dan produk besi setengah jadi ke Indonesia. selain itu, sektor investasi dan pariwisata peluangnya masih sangat terbuka lebar, sehingga produk UKM bisa mencoba pasar di Kazakhstan.

Berbeda dengan Kazakhstan, Republik Tajikistan yang merupakan negara yang berada di dataran tinggi dan tidak memiliki wilayah perairan laut, menjadi kendala utama dari segi transportasi karena tidak memiliki pelabuhan.

Nilai total neraca perdagangan Indonesia ke Tajikistan pada tahun 2020 tercatat USD 21,68 miliar atau naik 703,56 persen. Dengan kata lain, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan.

Sarinah Trading House bersama Indonesia Diaspora SME-SMI Export Empowerment & Development menggelar bincang bisnis terkait pemasaran produk UKM dan IKM. Foto: Dok. Istimewa

Saat ini produk ekspor terbesar Indonesia ke Tajikistan di antaranya sabun dan produk sejenisnya, zinc oxide; zinc peroxide, barang farmasi, detergen, dan kopi.

Berdasarkan informasi yang diperoleh dari kalangan pengusaha Tajikistan, produk ekspor Indonesia yang masuk ke Tajikistan masih melalui negara ketiga (Uzbekistan, Iran, Turki) dan tidak langsung dari Indonesia.

Direktur Utama PT Sarinah, Fetty Kwartati, menjelaskan Indonesia-Turki sudah memiliki hubungan diplomatik sejak 1950 dan telah. Dari hubungan baik tersebut juga telah menghasilkan berbagai kerja sama di berbagai bidang, khususnya di bidang perdagangan.

Di Sarinah Trading House, Dubes Turki juga sekaligus mencanangkan Kick-Off MUSIAD Expo 2022 untuk delegasi Indonesia yang akan berangkat ke Turki pada event pameran MUSIAD EXPO 2022, yaitu pameran dagang internasional terbesar Turki dua tahunan yang tahun ini akan diselenggarakan pada 2-5 November 2022 di Istanbul mendatang.