Sasar PDB Rp 24.316 T di 2025, Pemerintah Andalkan Investasi Dalam Negeri

18 April 2024 18:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara ketika ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (21/6/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara ketika ditemui di Gedung DPR RI, Selasa (21/6/2022). Foto: Ave Airiza Gunanto/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah menargetkan Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia pada tahun 2025 mencapai Rp 24.316 sampai Rp 24.479 triliun, atau tumbuh 5,3-5,6 persen.
ADVERTISEMENT
Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara mengatakan, untuk bisa mencapai pertumbuhan ekonomi di level 6 persen, Indonesia butuh meningkatkan investasi serta modal baik dari negara maupun perusahaan swasta.
"Untuk dapat Rp 24 ribu triliun ini kita butuh adanya investasi. Salah satu kunci dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah modal. Investasi bisa kita turunkan sesuai berapa kebutuhan investasi kita," kata Suahasil dalam Rakor Pembangunan Pusat 2024, Kamis (18/4).
Kontributor PDB tersebut ditargetkan dari investasi atau Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) mencapai Rp 7.092-7.130 triliun, yang terdiri dari Capital Expenditures (CAPEX) dari APBN/APBN, CAPEX dari perusahaan swasta, hingga CAPEX dari perusahaan BUMN.
"Ini harus kita orkestrasi sehingga dapat nilai investasi yang diperlukan perekonomian kita di tahun 2025," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Angka PMTB 2025 sebesar Rp 7.092-7.130 triliun tersebut didapatkan dari CAPEX APBN/APBN sebesar Rp 420-462 triliun, CAPEX dari swasta mencapai Rp 6.096-6.140 triliun, dan CAPEX dari perusahaan BUMN sebesar Rp 532-572 triliun.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengadakan rapat bersama Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara bersama para eselon I Kementerian Keuangan pada Minggu (14/4/2024) malam. Foto: Dok Instagram @smindrawati
Untuk mencapai target tersebut Suahasil mengatakan berbagai kebijakan dan strategi yang bisa dilakukan pemerintah antara lain dengan peningkatan infrastruktur untuk efisiensi logistik di Tanah Air.
"Bisa meningkatkan (menarik) foreign direct investment yang berbasis hilirisasi, energi baru, kendaran listrik, dan berbagai sektor lain," ujar dia.
Sementara dari Kementerian Keuangan sendiri juga terus menyiapkan berbagai macam fasilitas pemangkasan pajak untuk mendorong investasi masuk Indonesia.
"Kita telah memiliki super reduction pajak penghasilan untuk R&D dan juga vokasi," ujarnya.
Sementara di sisi SDM, pemerintah juga terus berupaya memperkuat SDM bertalenta untuk industri berbasis teknologi tinggi.
ADVERTISEMENT
"Kita memikirkan bagaimana kita perlu memasukkan dan juga perluasan pembangunan berbagai macam kawasan industri, kawasan ekonomi khusus (KEK), termasuk pembangunan IKN kita adalah untuk melakukan yang namanya suatu smart city yang berbasiskan teknologi tinggi," kata Menkeu.
Khusus KEK, pemerintah melalui instrumen UU Cipta Kerja menargetkan investasi di KEK tahun 2025 nanti bisa tembus di atas Rp 700 triliun.