Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Satuan Tugas Penanganan Hak Tagih Negara Dana Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (Satgas BLBI ) melalui Panitia Urusan Piutang Negara (PUPN) Cabang DKI Jakarta, menyita Barang Jaminan dan/atau Harta Kekayaan Lainnya Obligor Bank Indonesia Raya (BIRA) Atang Latief dan Obligor Bank Tamara atas nama Lidia Muchtar.
ADVERTISEMENT
Penyitaan dilakukan dalam rangka penyelesaian utang kepada negara yang hingga saat ini belum diselesaikan, yaitu kewajiban Obligor Bank Indonesia Raya (BIRA) Atang Latief senilai Rp 155,72 miliar tidak termasuk biaya administrasi pengurusan piutang negara 10 persen dan kewajiban Obligor Bank Tamara Lidia Muchtar senilai Rp 188,48 miliar tidak termasuk biaya administrasi pengurusan piutang negara 10 persen.
Jika dijumlahkan, utang dua obligor tersebut mencapai Rp 344,21 miliar. Penyitaan tersebut dilaksanakan sebagai bagian upaya negara mendapatkan kembali dana BLBI yang telah dikucurkan kepada bank pada saat terjadi krisis moneter beberapa waktu lalu.
"Selanjutnya, Satgas BLBI bersama dengan PUPN akan melakukan upaya hukum lebih lanjut apabila Obligor Bank Indonesia Raya (BIRA) Atang Latief dan Obligor Bank Tamara Lidia Muchtar tidak memenuhi kewajibannya, termasuk dengan melaksanakan Lelang atas aset tersebut," ujar Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban dalam keterangannya, Senin (31/7).
ADVERTISEMENT
Terdapat dua aset yang disita, salah satunya tanah dan bangunan yang dikenal sebagai Gedung Tamara Center beralamat di Jalan Jenderal Sudirman Kav. 24, Kelurahan Karet, Kecamatan Setiabudi, Jakarta Selatan 12920.
Tanah dan bangunan tersebut mengacu Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 00469/Karet tahun 2005, NIB 00767, atas nama PT Pantoru Mas dengan luas 3.744 m2, Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 00499/Karet tahun 1990, NIB 01197, dan Sertifikat Hak Guna Bangunan Nomor 00510/Karet tahun 1991, NIB 02789.
Aset lainnya yaitu saham yang dijaminkan 37 persen kepemilikan PT Pantoru Mas yang dimiliki oleh Atang Latief dan/atau Lidia Muchtar melalui PT Unggul Makmur Utama dan/atau Veeras Limited, terdiri dari 3.490.025 lembar saham PT Pantoru Mas (18,13 persen) yang dimiliki oleh PT Unggul Makmur Utama dan 3.632.475 lembar saham PT Pantoru Mas (18,87 persen) yang dimiliki oleh Veeras Limited.
ADVERTISEMENT
"Satgas BLBI akan terus melakukan upaya berkelanjutan untuk memastikan pengembalian hak tagih negara melalui serangkaian upaya, seperti pemblokiran, penyitaan, dan penjualan aset-aset obligor dan/atau debitur yang merupakan barang jaminan maupun harta kekayaan lain yang dimiliki oleh obligor dan/atau debitur," jelasnya.