Satgas BLBI: Utang Sjamsul Nursalim Belum Lunas, Masih Ada Rp 4,58 T

16 Juni 2022 20:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi Sjamsul Nursalim.
 Foto: Indra Fauzi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi Sjamsul Nursalim. Foto: Indra Fauzi/kumparan
ADVERTISEMENT
Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban menegaskan, Sjamsul Nursalim masih memiliki utang kepada negara sebesar Rp 4,58 triliun. Di mana utang Sjamsul Nursalim tercatat melalui dua bank yakni, Bank Dewa Rutji dan Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI).
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, Sjamsul Nursalim telah membayar utang negara Rp 517,7 miliar melalui Penyelesaian Kewajiban Pemegang Saham (PKPS) Bank Dewa Rutji. Dirinya pertama kali mencicil utangnya terkait Bank Dewa Rutji pada November 2021 senilai Rp 150 miliar.
Kemudian pembayaran kedua dilakukan pada pekan ini sebesar Rp 367,7 miliar. Dengan demikian Rionald menyebut, utang Sjamsul Nursalim melalui Bank Dewa Rutji sudah lunas.
"Ini bukan Bank Dagang (BDNI) ya, Bank Dewa Rutji itu sudah lunas, kalau BDNI menurut kami itu masih ada yang harus ditagihkan," kata Rionald di Kompleks Parlemen, Kamis (16/6).
Ketua Satgas BLBI Rionald Silaban. Foto: Selfy Sandra Momongan/kumparan
Pemerintah mencatat, nilai kerugian negara akibat BDNI dalam kasus BLBI mencapai Rp 4,58 triliun. Rionald menuturkan, Sjamsul Nursalim merupakan debitur yang membayar penuh kewajibannya atas satu perusahaan.
ADVERTISEMENT
Pihak-pihak lain yang berutang kepada negara atas kasus BLBI tercatat masih mencicil pembayarannya, dan sebagian lainnya bahkan belum membayar. "Baru dia (Sjamsul) yang (membayar) penuh, yang lain berupa cicilan-cicilan," kata Rionald.
Lantas siapa sebenarnya Sjamsul Nursalim?
Sjamsul Nursalim dan istrinya dijerat sebagai tersangka KPK pada 13 Mei 2019. Ia sempat masuk daftar DPO KPK karena keberadaannya tak diketahui. Saat itu Sjamsul Nursalim dan istrinya diduga menetap di Singapura.
Sjamsul Nursalim dikenal sebagai pemilik PT Gajah Tunggal. Perusahaannya bergerak di sektor produksi ban dan terbesar di Asia Tenggara. Tak hanya itu, gurita bisnis ban dan sektor karet Sjamsul Nursalim meluas ke bank.
Di era 1980-an, ia menjadi pemilik dari Bank Dagang Nasional Indonesia (BDNI). Ia duduk sebagai direktur utamanya dengan saham 50 persen. Versi majalah Forbes tahun 2018, Sjamsul Nursalim disebut sebagai orang terkaya ke-36 di Indonesia dengan kekayaan USD 810 juta. Gurita bisnisnya dikenal sebagai Gajah Tunggal Group.
ADVERTISEMENT