Sayembara Desain Rumah Tapak dan Rusun Bersubsidi Didominasi Milenial

26 September 2018 0:26 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sayembara Desain Rumah Tapak dan Rumah Susun Bersubsidi 2018 (Foto: Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Sayembara Desain Rumah Tapak dan Rumah Susun Bersubsidi 2018 (Foto: Kementerian PUPR)
ADVERTISEMENT
Para pemenang Sayembara Desain Rumah Tapak dan Rumah Susun Bersubsidi 2018 telah diumumkan. Pengumuman serta penyerahan hadiah dilakukan pada acara pembukaan Indonesia Property Expo 2018 di Jakarta Convention Center, Minggu (23/9). Penghargaan diberikan oleh Dirjen Pembiayaan Perumahan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Lana Winayanti, mewakili Menteri PUPR Basuki Hadimuljono.
ADVERTISEMENT
Sayembara yang diselenggarakan oleh Kementerian PUPR dan didukung oleh Bank BTN dengan total hadiah total Rp 170 juta tersebut bertujuan mendapatkan desain baru rumah subsidi. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara untuk memeriahkan peringatan Hari Perumahan Nasional (Hapernas) 2018 dengan tema “Wujudkan Rumah Rakyat Berkualitas”.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pemerintah bersama stakeholders lainnya terus berupaya mewujudkan program satu juta rumah agar dapat tercapai sesuai target untuk mengurangi bertahap backlog perumahan sebesar 11 juta unit pada tahun 2015. Pemerintah juga terus mendorong peningkatan kualitas rumah yang dibangun.
“Selama ini desain dan bentuk rumah bersubsidi hanya merupakan bangunan standar yang hampir sama bentuknya. Oleh karenanya pada peringatan Hapernas 2018 ini, diadakan sayembara desain rumah bersubsidi yang mengacu pada perkembangan zaman dan kebutuhan untuk generasi milenial," kata Direktur Evaluasi Bantuan Pembiayaan Perumahan, Ditjen Pembiayaan Perumahan, Arvi Argiantoro selaku Ketua Bidang Sayembara pada saat jumpa pers, Sabtu (22/9).
ADVERTISEMENT
Para peserta yang mengikuti sayembara ini dapat berupa perorangan maupun tim. Pemenang terdiri dari dua kategori yakni Rumah Tapak dan Rumah Susun, dengan masing-masing kategori memiliki lima pemenang. Sayembara desain ini diikuti sebanyak 1.288 peserta yang berasal dari 150 kota/kabupaten di seluruh Indonesia.
“Mayoritas pesertanya merupakan anak muda yang termasuk ke dalam kategori generasi milenial. 10 pemenang dengan hasil karya desain terbaik merupakan karya dari peserta yang berusia sekitar 20-30 tahunan,” kata Arvi.
Salah Satu Pemenang  Sayembara Desain Rumah Tapak dan Rumah Susun Bersubsidi 2018 (Foto: Kementerian PUPR)
zoom-in-whitePerbesar
Salah Satu Pemenang Sayembara Desain Rumah Tapak dan Rumah Susun Bersubsidi 2018 (Foto: Kementerian PUPR)
Tiap peserta memiliki konsep desain yang benar-benar dipikirkan sesuai dengan perkembangan rumah untuk masa depan. Nantinya hasil karya 10 desain terbaik rumah tapak dan rumah susun bersubsidi akan ditawarkan kepada pengembang untuk dapat diaplikasikan dalam membangun rumah bersubsidi.
ADVERTISEMENT
Dewan juri terdiri dari Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Permukiman Prof. Arief Sabarudin, Direktur Rumah Khusus Ditjen Penyediaan Perumahan Kementerian PUPR Christ Robert Marbun, Akademisi Prof. Sarwidi, Ikatan Arsitek Indonesia Joko Ardianto, Praktisi dan Penulis Imelda Akmal dan Asosiasi Pengembang Hendra Susanto. Dalam penilaian terdapat tujuh kriteria yakni berwawasan lingkungan, mudah direalisasikan, muatan lokal atau kearifan lokal, kepraktisan operasional, kelayakan ekonomi, kebaruan, dan layak secara teknis.
Estevantra Sun, yang merupakan Juara 1 Sayembara Desain Rumah Tapak dengan judul karya Omah Kampung mengatakan, desain rumah tapak yang dibuatnya menggunakan desain bangunan lokal berkonsep rumah Risha (Rumah Instan Sederhana Sehat) dengan bangunan dua lantai seluas 36 m2.
"Bangunan dengan desain ini bisa selesai dalam waktu dua hari hingga seminggu dengan banyak pekerja dan modal membangun yang bisa lebih murah," katanya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, Tia Aprilitasari yang merupakan Juara 1 kategori Rumah Susun dengan judul karya Omah Uwoh mengatakan, seringkali istilah rumah susun dianggap menjadi kelas pemukiman kelas bawah bila dibandingkan apartemen.
“Kita ingin desain rusun memberikan ruang warganya tumbuh berkembang termasuk aktivitas ekonominya sehingga mereka nanti merasa nyaman di rumah itu. Rusun itu bukan menjadi solusi sementara namun bisa ditempati hingga hari tua,” jelasnya.
Berikut adalah lima pemenang kategori Rumah Tapak:
Juara I Estevantra Sunandijaya dan Yeriel Johan (Tangerang Selatan)
Juara 2 Lecia Mona dan Oky Adi Saputro
Juara 3 Fitriadi, Yoga Adi Santoso, Annisa Purnama dan Ida Ayu Agung (Jakarta)
Juara Harapan 1 Fadlan Maulana, Tb. Gaian Cassia, dan Fajar Akmal (Jakarta)
ADVERTISEMENT
Juara Harapan 2 Firdiansyah Fathoni (Surabaya)
Berikut adalah pemenang kategori Rumah Susun:
Juara 1 Tia Aprilitasari dan Tommy Tanedy (Jakarta)
Juara 2 Felix Ciosconara, Fransiscus Raymond, Dwi Hadma dan Ivanka Evangeline (Surabaya)
Juara 3 Dian Arifianto Budi, Galih Aji Priambodo dan Dzakiyya Dina (Yogyakarta)
Juara Harapan 1 Jaril Safii, Hadi Winata dan Tri Handoko (Jakarta)
Juara Harapan 2 Bona Yudha (Jakarta)
Story ini merupakan bentuk kerja sama dengan Kementerian PUPR