Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.1
Scott Bessent Resmi Ditetapkan Jadi Menkeu AS Pilihan Trump
29 Januari 2025 15:34 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dikutip dari CNN, Rabu (29/1), hasil pemungutan suara adalah 68-29. pengangkatan Bessent ke jabatan keuangan tertinggi pemerintahan baru tersebut di tengah rencana Donald Trump terus maju dalam agenda ekonomi yang ambisius.
Ia juga harus berhadapan dengan rencana Trump untuk memberlakukan tarif pada barang-barang yang datang dari Meksiko, Kanada, dan China, yang menimbulkan risiko bagi ekonomi AS .
Ekonomi AS yang stabil membuat pekerjaan Bessent sedikit lebih mudah. Kedatangannya dilatarbelakangi pertumbuhan yang kuat dan tingkat pengangguran yang rendah, 4,1 persen, meskipun inflasi terus berada di atas target Federal Reserve (The Fed) sebesar 2 persen.
ADVERTISEMENT
Selama sidang konfirmasinya awal bulan ini, Bessent menyuarakan dukungannya untuk menjadikan pemotongan pajak 2017 permanen dan berpendapat bahwa masalah dengan anggaran federal adalah pengeluaran, dan bukan pendapatan.
Ia juga mengeklaim bahwa rencana ekonomi Trump akan menurunkan biaya konsumen dan meningkatkan upah. Rencana ekonomi “3-3-3”-nya mencakup penurunan defisit anggaran federal hingga 3 persen, mencapai PDB 3 persen, dan memproduksi 3 juta barel minyak lebih per hari pada akhir masa jabatan kedua Trump.
Bessent, yang menasihati Trump tentang kebijakan ekonomi selama kampanyenya, adalah pendiri dana lindung nilai Key Square Capital Management. Sebelumnya, ia adalah kepala investasi di Soros Fund Management, sebuah dana lindung nilai yang didirikan oleh donatur besar Demokrat George Soros.
ADVERTISEMENT
Bessent adalah menteri keuangan gay pertama yang terbuka dan anggota kabinet LGBTQ pertama yang dikonfirmasi Senat dalam pemerintahan Republik, menurut The Associated Press .
Ketika Trump menunjuk Bessent sebagai pilihannya untuk Menteri Keuangan pada bulan November, ia memujinya sebagai "pendukung kuat Agenda America First," dan mengatakan bahwa ia akan "memulai Zaman Keemasan baru bagi AS.
Berdasarkan catatan kumparan, Bessent yang berasal dari Carolina Selatan, telah menghabiskan kariernya di bidang keuangan, bekerja untuk miliarder investasi makro George Soros dan pengusaha ternama Jim Chanos, serta menjalankan dana lindung nilai miliknya sendiri.
Sebagai manajer keuangan, Bessent membuat taruhan besar pada kemenangan Trump setelah melihat apa yang disebutnya anomali di pasar, bahwa analis politik dan pasar terlalu negatif terhadap apa arti kemenangan Trump.
ADVERTISEMENT
Bessent, telah menganjurkan reformasi pajak dan deregulasi, khususnya untuk memacu lebih banyak pinjaman bank dan produksi energi, seperti yang disebutkan dalam opini terbarunya yang ditulisnya untuk The Wall Street Journal.
Bessent mengikuti jejak sejumlah tokoh keuangan terkemuka lainnya yang telah menduduki jabatan tersebut, termasuk mantan eksekutif Goldman Sachs Robert Rubin, Hank Paulson, dan Steven Mnuchin, kepala Departemen Keuangan pertama Trump, Janet Yellen, sekretaris saat ini dan wanita pertama yang menduduki jabatan tersebut, sebelumnya menjabat sebagai ketua Federal Reserve dan Dewan Penasihat Ekonomi Gedung Putih.
Mengutip Forbes, Bessent merupakan lulusan Universitas Yale pada tahun 1984. Ia merupakan pendiri dari The Hedge Fund Key Square Management yang memiliki aset sekitar USD 600 juta hingga akhir 2023.
ADVERTISEMENT
Ia mendirikan Key Square Management pada Kuartal III 2015 di Connecticut AS setelah mengakhiri karirnya dalam bekerja untuk George Soros di Soros Fund Management (SFM). Saat itu, Bessent mendirikan Key Square dengan investasi sebesar USD 2 miliar dari Soros.
Bessent tercatat bekerja untuk Soros sejak tahun 1991 sampai tahun 2000. Setelah itu, Ia sempat keluar dan kembali bekerja untuk Soros pada tahun 2011 hingga tahun 2015 sebagai kepala investasi. Nama Bessent juga disebut memiliki peran kunci dalam taruhan SFM terhadap Poundsterling Inggris di tahun 1990-an dan Yen Jepang di awal tahun 2010-an.